Minggu, 14 Desember 2014

Hujan, sudahkah menjadi rahmat bagi kita?

Sekali-sekali kena air hujan tidak ada masalah lah wong namanya juga musim hujan toh, sama ketika kita sekali-sekali kepanasan di waktu musim kemarau. Ya…mudah-mudahan dengan sentuhan air hujan di kulit kita entah kulit wajah atau kulit yang lainnya, menjadikan kulit kita putih bersih bercahaya bak porselen yang baru keluar dari pabrik.

Hanya memang tidak semua orang suka dengan air hujan mengenai kulitnya. Untuk itulah ada istilah sedia payung sebelum hujan, dalam arti sebenarnya di musim hujan ini jangan terlalu pede ketika melihat matahari muncul di pagi hari bahwa cuaca pada hari itu akan cerah sepanjang hari karena kadang tiba-tiba awan gelap pembawa air hujan akan datang menutup sinar mentari yang memancar di pagi hari tadi dan relative tidak terlalu lama air hujan pun turun sesuai kadarnya.

Selain air hujan yang melimpah, musim hujan juga mengakibatkan suhu udara menjadi rendah. Terasa dingin di sekujur tubuh, apalagi kalau hujan atau suasana mendung berlangsung berhari-hari. Bukan hanya suhu udara yang dingin tapi air yang kita pakai beraktifitas pun sangat dingin terasa. Sehingga kita dituntut untuk selalu menjaga kondisi tubuh selalu fit supaya tidak mudah terkena penyakit yang mengakibatkan sakit di tubuh kita. Makan yang teratur dan asupan vitamin tambahan biasanya dianjurkan para penggiat kesehatan untuk menjaga tubuh selalu fit, tentunya olah raga yang rutin pun menjadi point yang penting untuk itu.

Asupan vitamin yang alamiah bisa didapatkan salah satunya dari memakan buah-buahan yang banyak dihasilkan pada musim hujan ini. Jeruk, rambutan, mangga dan lain-lain jenis buah-buahan banyak terlihat di pasar. Konsep makan seperti ini sudah ada dalam menu 4 sehat 5 sempurna 6 komplit-plit he-he…..

Hujan bagi orang-orang yang berilmu adalah sarana untuk lebih bertaqwa kepada Allah swt. Seperti yang difirman oleh Allah swt dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 163-164, yang artinya, “Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, dengan itu dihiidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang diekndalikan antara langit dan bumi, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti”

Dengan hujan Allah swt memberikan rizkinya untuk kita semua melalui tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buah sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu jadikan tandingan-tandingan bagi Allah padahal kamu mengetahui” (QS Al-Baqarah ayat 22). Begitu pula firman Allah swt dalam surat Al-An’am ayat 99, “Dan Dial ah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, da kebun-kebun anggur, (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” Dan banyak lagi ayat-ayat Allah melalui Al-Quran yang berbicara tentang hujan, tetapi, yang sebenarnya, yang kita lihat di bumi ini pun sebenarnya adalah ayat-ayat-Nya yang tidak tertulis.

Setelah apa yang kita pahami tentang hujan, yang dengannya Allah swt memberikan kita dan hewan-hewan peliharaan kita kehidupan, apakah masih wajar jika kita masih mendustai akan kebesaran Allah swt dengan tidak melaksanakan segala perintah-Nya. Dimanakah akal fikiran kita? Dimanakah hati kita? Apakah hati kita sudah mati sehingga mata dan pendengaran kita tertipu dengan apa yang dilihat dan didengar? Jika hal demikian tunggu Allah swt mendatangkan azabnya kepada kita salah satunya melalui……..Hujan!!!! Na’udzubillah min dzalika
======

http://www.akhwatmuslimah.com/2014/12/16/1923/astaghfirullah-ternyata-ini-kisah-di-balik-bencana-tanah-longsor-dusun-jemblung-banjarnegara/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

Tidak ada komentar: