Sabtu, 22 Februari 2014

DIALOG DENGAN JIN (KAFIR DAN ISLAM), pengalaman pertama

Masya Allah, selama ini jika ada orang yang kesurupan (kemasukan jin) biasanya saya menghindar, apalagi kalau sudah ada orang yang menanganinya. Karena memang saya kurang mengerti dengan semua itu, apalagi harus menanganinya. Pernah, suatu kali -waktu itu magrib- saya berkunjung ke teman yang mempunyai hatchery (pembibitan) udang, dimana di hatchery tersebut ada anak PKL (Praktek KErja LApangan). Baru tiba dilokasi saya diminta untuk cepat-cepat naik ke rumah panggung, kata istrinya teman ada anak PKL sedang kesurupan. Saya bilang bahwa saya tidak bisa tangani, tapi saya tetap naik ke atas rumah. Sampai di pintu kamar dimana anak PKL yang kesurupan itu berada, terlihat anak PKL itu diam dan melihat ke saya dengan sorot mata yang tajam. Karena saya tidak tahu harus berbuat apa saya pun hanya berdiri dan melihatnya. Namun kemudian saya ingat bahwa di hp saya ada rekaman bacaan Al-Quran (klo tidak salah ayat kursi), jadi saya sodorkan ke temannya anak PKL yang kesurupan tadi untuk diperdengarkan di telingannya. Tapi nampaknya itu tidak dapat menolongnya, dalam arti anak PKL itu tetap kesurupan. Tidak lama setelah itu akhirnya pulang.


Kejadian kemarin di sekolah (20 Feb 2014), keadaan memaksa saya untuk berhubungan dengan siswa perempuan yang kesurupan. Setelah mengajar di kelas Agribisnis Perikanan 2 saya pun menuju ke ruang guru. Dalam langkah saya menuju ke ruang guru saya melewati ruang kelas Agribisnis Rumput Laut (ARL), dimana saya sendiri sudah mengenal semua siswa ARL karena sudah saya tangani mereka selama 4 semester. Di pintu ruang ARL, ada siswa yang bicara setengah teriak, "Pak, Fitri dari tadi kemasukkan" Saya pun berhenti melangkah dan melihat ke arah dalam ruangan. Saya lihat Fitri, yang dibilang kemasukkan oleh temannya sedang diangkat berramai-ramai ke lantai. Sesudah tergeletak di lantai, matanya fitri pun menatap ke saya, tidak lama tubuhnya fitri mencoba beringsut menjauh dari saya seperti mencoba menghindar. Reaksinya memancing temannya untuk mengatakan, "Pak dia takut sama Bapak!"


Juga karena tidak ada yang menangani saya pun mencoba mendekati dan melepaskan tas ransel saya untuk saya letakkan di lantai kemudian jongkok di dekat kepalanya. Saya pun mencoba berdialog dengan jin yang masuk ke tubuh Fitri, dengan bekal yang pernah saya tahu bahwa kita manusia adalah makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan jin, jadi jangan mengalah terhadap apa yang diucapkannya. Karena tidak ada pengalaman sebelumnya saya pun mencoba memulai dengan bertanya siapa yang ada di dalam tubuh Fitri ini. JIn ini menjawab dengan berteriak bahwa dia adalah bapaknya fitri. walaupun saya tidak tahu latar belakang keluarga Fitri tapi saya jawab sama jin bahwa jawaban itu bohong, dan saya minta untuk keluar dari tubuh fitri. Atas permintaan saya si jin mengatakan bahwa dia tidak mau keluar. saya pun mengancamnya untuk membacakan ayat-ayat AL-Quran. jin itu pun berontak dan bilang tidak mau karena panas. Penolakan jin tersebut membuat saya meminta kembali supaya jin keluar dari tubuh Fitri. Tapi kemudian jin itu bilang bahwa dia mau keluar namun tidak tahu pintu keluarnya. saya bilang tahu masuk pasti tahu keluarnya. dan saya ancam kembali untuk membacakan ayat Al-Quran. jin itu pun mengatakan bahwa dia akan keluar. Tubuh fitri pun berontak dan tidak lama kemudian diam.

Tiba-tiba mulutnya mengucapkan sesuatu yang tidak jelas oleh pendengaran saya, tapi siswa perempuan yang pegang tangannya Fitri bilang dia mengucapkan salam. saya pun coba mendekatkan pendengaran saya ke mulutnya fitri yang posisi tidurnya sekarang sudah berubah 180 derajat, ketika diturunkan ke lantai tadi kakinya menghadap ke utara sekarang kakinya menghadap ke selatan karena berontakan selama perbincangan tadi. ternyata benar fitri mengucapkan salam lagi, saya pun menjawabnya dengan wa'alaikumsalam. saya pun berfikir seperti teman-temannya fitri katakan bahwa ini jin yang lain. bahwa ini jin Islam dan mengucapkan salam, sedang yang tadi yang saya suruh keluar adalah jin kafir karena tidak mau dibacakan ayat AL-QUran. SUngguh cepat proses keluar dan masuknya jin ke tubuh Fitri. (atau memang dua-duanya sudah masuk ke tubuh Fitri)


Karena ada pengalaman sebelumnya yaitu dialog dengan jin yang sudah keluar, saya pun bertanya dengan jin yang satu ini mengenai statusnya. Jin itu pun mengatakan bahwa lahan yang di jadikan sekolah adalah kampungnya. Ternyata Jin ini ingin menitipkan pesan bahwa siswa-siswa selama dalam lingkunagn sekolah jangan ribut karena itu akan mengganggu mereka, juga menitipkan pesan bahwa susunan batu yang menonjol di suatu tempat di lingkungan sekolah itu adalah mesjid mereka, dan berpesan kepada siswa-siswa jangan kencing di sekitar itu dan juga jangan menjadikan tempat itu tempat untuk pacaran, kemudian pesan selanjutnya adalah ruangan kelas jangan dicat dengan warna-warna yang mencolok. Setelah menerima pesan itu saya minta jin itu untuk keluar. Jin itu bilang akan keluar dengan pelan-pelan dan minta dibacakan ayat suci Al-Quran. Atas permintaan itu, saya bersedia untuk menurutinya dengan catatan jin itu harus keluar. kemudian saya pun melanjutkan beberapa ayat al-Quran.

Setelah membacakan beberapa ayat al-Quran saya cek apakah jin itu sudah keluar tetapi rupanya jin itu keluar, saya pun agak membentaknya karena tidak keluar dengan menyatakan bahwa siswa dimasuki ini adalah anak yang baik, kasihan kalau harus seperti ini. Jin itu bilang sebenarnya dia sudah keluar dan sampai di jendela tetapi karena saya berhenti membacakan ayat hingga jin itu kembali lagi masuk! waduh...saya pun bilang saya akan membacakannya kembali dengan lebih banyak ayat yang saya baca (terus terang sebenarnya saya juga heran, mungkin karena demam panggung baru menangani hal seperti ini, ayat-ayat yang selama ini saya hapal justru ketika itu jadi lupa semua, dalam fikiran saya apa lagi yang harus saya baca!!!) dengan catatan dia harus keluar. Saya pun kembali saya baca, ayat kursi, ayat terkahir al-Baqoroh, tiga surat terakhir, surat al-insyiqoq. ketika membaca surat al-insyiqoq saya berhenti di tengah surat dan saya coba cek apakah jinnya sudah keluar. wah..ternyata belum juga keluar, sehingga saya pun jengkel dibuatnya. Di ujung kaki ada temannya fitri yang coba pijit ujung jari fitri dan tiba-tiba si jin teriak kesakitan. Kejadian itu membuat inspirasi saya untuk mengancam ke jin untuk keluar kalau tidak dipijit lagi kakinya dan saya suruh temannya fitri untuk kembali memijit kaki fitri. Si Jin pun berontak dan bilang mau keluar, tapi karena tahu jin itu bandel saya bilang terus pijit ujung jarinya. Jin itu pub terus berontak sambil bilang akan keluar. Tiba-tiba tubuhnya fitri rebah diam dan kemudian matanya fitri terbuka, saya dan temannya memanggil dia. Fitri pun menoleh dan mengucapkan istighfar. Alhamdulillah, fitri sudah sadar dan jinnya sudah keluar. Say pun berdiri untuk pergi ke ruang guru.

Beberapa di ruang guru, saya pun pulang dari sekolah. Tidak jauh dari areal sekolah fitri dan teman-temannya berjalan masuk dengan kondisi fitri masih dipapah, saya pun bertanya sudah minum? Fitri dan teman menjawab sudah dan ada senyum di bibirnya!


Allahu Akbar! pengalaman yang luar biasa pada hari itu! Alhamdulillah!

====

"Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.

Dan sesungguhnya kami (jin) telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari dari melepaskan diri (dari)-Nya.

Dan sesungguhnya ketika kami (jin) mendengar petunjuk (Al-Quran), kami beriman kepadanya.  Maka barangsiapa beriman kepada Tuhan, maka tidak perlu ia takut rugi atau berdosa.

Dan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus.

Dan ada pun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahannam"

(Al-Quran surat Al-Jin ayat 11 - 15)


===========
Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001


Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html


Tidak ada komentar: