Selasa, 04 Februari 2014

keluarga, untuk Mamah yang tercinta!

merambah dunia dan akhirat tiada kata perpisahan yang diiringi penyesalan, rasa kehilangan dan uraian air mata, entah karena keberadaanya, ikatan rasa hingga ikatan nasab, kecuali perpisahan yang diakibatan hari akhir dari semua kehidupan ini karena tercabutnya esensi keduniaan oleh Yang Maha Mempunyai. Hingga terberitakan, tiada karib, tiada saudara, tiada orangtua, semua mempunyai kesibukannya masong-masing pada waktu itu.
tetapi, Yang Maha Adil, tidak pernah ingkar tuk kembali menyatukan nilai kebahagian itu seperti janji-Nya, yang bermuara pada kata keluarga. Perpisahan saat ini, yang sifatnya sementara, hanyalah riak-riak kehidupannya yang merupakan bagian dari cerita yang nyata yang disusun oleh Yang Maha Pencipta itu sendiri. untuk itu, perpisahan hanya frase untuk memendam kerinduan yang haqiqi dalam arti keluarga yang sebenarnya.
"Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemuinya. Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya. maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira" (QS Al-Insyiqoq ayat 6-9)
"Mah, insya Allah, saya akan menjadikan diri sebagai amal jariah Mamah,sebagaimana yang dijanjikan Allah swt melalui Rasul-Nya, sehingga kita semua akan kembali berkumpul di yaumil akhir nanti. Maafkan, belum bisa membahagiakan selama Mamah masih hidup, hanya ini bakti saya pada Mamah. Allahummaghfir laha warhamha wa'afihi wa'fu 'anha. amin."

Tidak ada komentar: