kembali ke masalah, dari tadi saya cari-cari jenis kacang yang tidak punya kulit, kok belum ketemu juga ya? (kecuali kacang bugil di depan saya ini. diantara pembaca, ada yang bisa bantu?) terfikir bahwa posisi biji kacang biasanya ada di dalam sesuatu, sesuatu itu dikatakan orang kulit (..barangkali!). jadi asumsi awal bahwa setiap kacang punya kulit!
Tapi kenapa lagi dikatakan kacang lupa akan kulitnya? apakah kacang itu selama ini adalah pasangan sejoli yang tidak bisa lepas satu sama lain, bagaikan bunga dengan sang lebah yang selalu berkomunikasi each other, tetapi karena sesuatu hal sehingga tidak terjalin komunikasi each other lagi, seperti bunganya layu atau seperti kacang bugil di depan saya ini karena keinginan pengusaha sehingga kulitnya harus dibuang supaya rasanya berbeza dan tambah greng!
Terus kenapa lagi klo kita lihat istilah tadi kacang seolah dijadikan tersangka, bukan kulitnya. Seperti Kulit lupa akan kacangnya. (ahhh...ini pasti kerjaan guru bhs indoneisa -saya lihat di layar ada guru bhs indonsia yang lagi online-) padahal boleh jadi klo kita bicara keilmuan biologi kedua staring -kacang dan kulit- punya peranan masing-masing yang sangat urgent bagi kepentingannya masing-masing. berarti di sini ada pemaksaan kehendak dari guru bahasa indonesia untuk menitik beratkan kepada kacang sebagai tersangka! (nah loh!)
selanjutnya, selanjutnya...eu..eu...ah..lebih baik kacang bugilnya saya kasih habis dulu, supaya kacang nya tidak memikirkan kulitnya yang sudah tidak ada entah kemana dan dimana, dimana....(tapi bisa jadi keberadaan kulit masih exsist dan boleh jadi dia pun melupakan kacang karena telah menyakiti kulit dengan semena-mena he-he....) hup, cakrek, cakrek ...(suara kacang yang digencet gigi!)
==========
Maaf, ikut
nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001
Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar