May day dimana-mana. Demo. Bikin macet. Tuntutan khususnya ke Pemerintah sebagai operator kebijakan bernegara. Untung-untung tidak anarkis atau merusak apa yang ada di jalan yang dilalui. Bagi saya semuanya itu adalah suatu yang sudah biasa.
Yang luar biasa, dalam gegap gempitanya May day yang sudah diberikan tanggal merah oleh Pemerintah yang berarti Hari Libur bagi Pegawai dan tahun ini bertepatan dengan hari Jum'at, yang biasanya hari jum'at selalu ada yang tiba-tiba memperoleh perhatian nasional sehingga dikatakan jum'at keramat, adalah penangkapan Anis Baswedan oleh Polisi. Anis Baswedan adalah salah seorang penyidik KPK, yang ditangkap dengan tuduhan menganiaya seorang tersangka pencurian sarang burung walet ketika Anis Baswedan menjadi Polisi beberapa tahun yang lalu.
Kalau tidak salah kasus Anis Baswedan ini sudah pernah muncul ke permukaan bahkan waktu itu beberapa orang polisi datang ke kantor KPK untuk menangkap Anis Baswedan. Hanya kasusnya menjadi berhenti karena campur tangan pak SBY sebagai presiden waktu itu. Tetapi campur tangan pak SBY bukan karena kasus Anis Baswedannya, tetapi munculnya pergesekan antara dua lembaga yaitu KPK dan POLRI.
Bagi saya, kasus ini apalagi setelah mendengarkan wawancara kru televisi dengan Ka Bareskim POLRI, pak Budi Waseso, adalah sesuatu yang wajar maksudnya seseorang yang bersalah harus dihukum karena kesalahannya. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah tindakan polisi yang menyangkut tersangka pencurian (yang kemudian meninggal) kemudian diusut oleh Polisi sendiri. Kemudian ketika kasus ini sudah dihentikan oleh pak SBY kemudian muncul lagi saat ini. Logika saya bahwa apa yang dilakukan oleh pak SBY sifatnya sementara apalagi waktu itu berhubungan dengan gesekan antara KPK dan POLRI. Artinya kalau pergesekan itu sudah tidak ada maka kasusnya bisa diangkat lagi.
Hanya, belum lama ini gesekan antara KPK dan POLRI pun seolah muncul lagi ketika kasus pak Budi Gunawan muncul ke permukaan. Hingga pergesekan ini mengundang pak Jokowi sebagai presiden sekarang untuk turun terlibat menyelesaikan masalah tersebut. Apakah kasus Anis Baswedan ini merupakan lanjutan dari pergesekan itu atau bukan. Saya kira tidak juga, karena KPK dan POLRI kelihatannya sudah baikan. Namun sebagai orang awam, saya kurang mengerti saja kenapa muncul seperti ini lagi, dimana kita sedang gencar-gencarnya memberantas korupsi.
Yaaahhhh....mudah-mudah semuanya menjadi lebih jelas dan membuka mata semua orang, sehingga penegakan hukum yang luar biasa yang berhubungan dengan korupsi bisa berjalan terus, tidak terhambat sedikit pun. #saveKPK dan #savePOLRI.
Kamis, 30 April 2015
Selasa, 28 April 2015
Hukuman Mati dan Koruptor!
Pagi ini berita dipenuhi salah satunya adalah eksekusi mati para terpidana mati yang sudah lama diputuskan oleh pengadilan, yang dikenal dengan Eksekusi jilid 2. Seperti diketahui bersama bahwa sejak pak Jokowi terpilih menjadi presiden, maka para terpidana mati "sepertinya" digenjot untuk dieksekusi. Beberapa waktu lalu ada juga eksekusi mati jilid 1. Baik jilid 1 maupun jilid 2 ini dipenuhi oleh terpidana mati dari kasus Narkoba, yang mana para terpidana mati narkoba ini berasal dari berbagai negara termasuk dari anak negeri sendiri, yaitu Indonesia.
Sebenarnya putusan mati dari terpidana narkoba ini sudah berlangsung lama, hanya karena ada proses hukum lanjutan yang disediakan oleh peraturan yang ada di Indonesia sehingga pelaksaannya sangat lama hingga bertahun-tahun. Proses hukum lanjutan yang ada di Indonesia setelah keputusan pengadilan di tingkat pengadilan negeri akan berlanjut ke pengadilan tinggi berupa banding selanjutkan kasasi di Mahkamah Agung. Setelah itu ada juga Peninjauan Kembali hingga kadang sampai 2 kali. Terakhir adalah Grasi yang diberikan oleh Presiden. Namun dari kasus yang terakhir ini, yaitu jilid 2, bahkan ada yang berusaha melalui jalur PTUN (Pengadilan Tata usaha negara), yang menggugat aturan yang telah dikeluarkan.
Seperti eksekusi mati jilid 1, eksekusi mati jilid 2 ini juga mengundang dinamika politik khususnya yang berhubungan dengan terpidana mati warga luar negeri dan sosial di masyarakat. Berbagai usaha dilakukan oleh para penguasa negeri yang warganya menjadi calon yang akan dieksekusi, hingga sampai menekan kedaluatan bangsa Indonesia. Yaa...di satu sisi itu adalah sikap dan usaha yang wajar bagi peminpin suatu bangsa untuk melindungi warganya yang terkena masalah di luar negeri walau berbuat salah. Tetapi di satu sisi, mereka harus menghormati kebijakan hukum yang ada dan diterapkan di Indonesia. Di dalam negeri sendiri, banyak penggiat Hak Asasi Manusia atau pribadi-pribadi yang mempunyai kedudukan yang biasa suaranya disiarkan oleh media yang menolak adanya hukuman mati. Bagi mereka hukuman mati bertolak belakang dengan hak asasi manusia untuk hidup, hukuman mati hanyalah hak Tuhan kepada manusia!
Dalam Islam sendiri hukuman mati ada dalam aturan. Kita kenal dengan adanya hukum Qishash bagi seseorang yang membunuh orang lain, walau pun sisi pemaafan tetap diutamakan. Di ayat lain juga Allah swt juga berfirman, "...jangan membunuh seseorang kecuali dengan haq." Hakim di pengadilan yang memutuskan hukuman mati sesuai dengan kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan.
Di Indonesia ini, terutama dekade terakhir ini hukuman mati sudah beberapa kali dilaksanakan. Memang gaungnya sangat menggelegar pada era presiden Jokowi ini, tetapi pada era presiden SBY pun eksekusi hukuman mati pun pernah dilaksanakan. Hanya kalau kita lihat dari penyebab hukuman mati itu berasal dari kasus-kasus Narkoba dan Terorisme. Tidak ada yang berasal dari kasus Korupsi, padahal kosupsi juga sudah ditetapkan sebagai Extra Ordinary Crime. Ups! kalau diterjemahkan secara bahasa gaul Kejahatan yang kelewat batas. he-he....
Di negara-negara lain, seperti China yang kadang menjadi acuan dalam pemberantas korupsi, hukuman mati sudah diterapkan bagi para koruptor. Langkah ini konon cukup efektif untuk mencegah terjadinya kasus-kasus kosupsi, tentunya karena hukuman mati memberikan pembelajaran bagi yang lainnya. Meskipun begitu, China masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperkecil kasus-kasus korupsi. Pertanyaannya : Kenapa di Indonesia belum juga dilakukan penerapan hukuman mati ya?... Padahal kalau kita melihat kasus-kasus korupsi yang merugikan negara hingga bejibun, sangat banyak kasusnya, apalagi setelah lembaga KPK dibentuk di Indonesia ini.
Dilihat dari dampak kejahatan Narkoba, Teroris dan Korupsi, menurut teman saya Korupsi lebih luas dampaknya bagi masyarakat luas. Narkoba, orang yang terkena narkoba yang menjadi korban. Kalaupun ada kasus kecelakaan karena pengemudinya terpengaruh narkoba korbannya tidak terlalu banyak (maaf bukan meremehkan nyawa seseorang). Begitu juga dengan teroris, bahkan hingga menggunakan bom, dampak korban hanya sekitar kejadian. Tetapi kalau korupsi semua masyarakat dirugikan. Masyarakat yang ingin menjadi orang baik pun terkena korban dari korupsi. misalnya karena fasilitas proyek yang dikorupsi kualiatasnya tidak sesuai dengan kualifikasi, padahal uang proyek diambil dari pajak yang dibayar oleh masyarakat. he-he...difikir-fikir benar juga ya! Apalagi kalau sang koruptor divonis hanya beberapa tahun, setelah di penjara mendapat potongan hukuman. Ketika keluar dari penjara, hidupnya masih enak-enak. Duduk ongkang-oagkang kaki di kursi goyang menikmati hasil korupsinya! Semenatara masyarakat pada umumnya hidup setengah mati untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Hiks
Sungguh Pe-Er yang sangat panjang bagi penegakan hukum di Indonesia! Bagaimana dengan anda, apakah setuju Hukuman mati bagi para Koruptor????
Sebenarnya putusan mati dari terpidana narkoba ini sudah berlangsung lama, hanya karena ada proses hukum lanjutan yang disediakan oleh peraturan yang ada di Indonesia sehingga pelaksaannya sangat lama hingga bertahun-tahun. Proses hukum lanjutan yang ada di Indonesia setelah keputusan pengadilan di tingkat pengadilan negeri akan berlanjut ke pengadilan tinggi berupa banding selanjutkan kasasi di Mahkamah Agung. Setelah itu ada juga Peninjauan Kembali hingga kadang sampai 2 kali. Terakhir adalah Grasi yang diberikan oleh Presiden. Namun dari kasus yang terakhir ini, yaitu jilid 2, bahkan ada yang berusaha melalui jalur PTUN (Pengadilan Tata usaha negara), yang menggugat aturan yang telah dikeluarkan.
Seperti eksekusi mati jilid 1, eksekusi mati jilid 2 ini juga mengundang dinamika politik khususnya yang berhubungan dengan terpidana mati warga luar negeri dan sosial di masyarakat. Berbagai usaha dilakukan oleh para penguasa negeri yang warganya menjadi calon yang akan dieksekusi, hingga sampai menekan kedaluatan bangsa Indonesia. Yaa...di satu sisi itu adalah sikap dan usaha yang wajar bagi peminpin suatu bangsa untuk melindungi warganya yang terkena masalah di luar negeri walau berbuat salah. Tetapi di satu sisi, mereka harus menghormati kebijakan hukum yang ada dan diterapkan di Indonesia. Di dalam negeri sendiri, banyak penggiat Hak Asasi Manusia atau pribadi-pribadi yang mempunyai kedudukan yang biasa suaranya disiarkan oleh media yang menolak adanya hukuman mati. Bagi mereka hukuman mati bertolak belakang dengan hak asasi manusia untuk hidup, hukuman mati hanyalah hak Tuhan kepada manusia!
Dalam Islam sendiri hukuman mati ada dalam aturan. Kita kenal dengan adanya hukum Qishash bagi seseorang yang membunuh orang lain, walau pun sisi pemaafan tetap diutamakan. Di ayat lain juga Allah swt juga berfirman, "...jangan membunuh seseorang kecuali dengan haq." Hakim di pengadilan yang memutuskan hukuman mati sesuai dengan kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan.
Di Indonesia ini, terutama dekade terakhir ini hukuman mati sudah beberapa kali dilaksanakan. Memang gaungnya sangat menggelegar pada era presiden Jokowi ini, tetapi pada era presiden SBY pun eksekusi hukuman mati pun pernah dilaksanakan. Hanya kalau kita lihat dari penyebab hukuman mati itu berasal dari kasus-kasus Narkoba dan Terorisme. Tidak ada yang berasal dari kasus Korupsi, padahal kosupsi juga sudah ditetapkan sebagai Extra Ordinary Crime. Ups! kalau diterjemahkan secara bahasa gaul Kejahatan yang kelewat batas. he-he....
Di negara-negara lain, seperti China yang kadang menjadi acuan dalam pemberantas korupsi, hukuman mati sudah diterapkan bagi para koruptor. Langkah ini konon cukup efektif untuk mencegah terjadinya kasus-kasus kosupsi, tentunya karena hukuman mati memberikan pembelajaran bagi yang lainnya. Meskipun begitu, China masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperkecil kasus-kasus korupsi. Pertanyaannya : Kenapa di Indonesia belum juga dilakukan penerapan hukuman mati ya?... Padahal kalau kita melihat kasus-kasus korupsi yang merugikan negara hingga bejibun, sangat banyak kasusnya, apalagi setelah lembaga KPK dibentuk di Indonesia ini.
Dilihat dari dampak kejahatan Narkoba, Teroris dan Korupsi, menurut teman saya Korupsi lebih luas dampaknya bagi masyarakat luas. Narkoba, orang yang terkena narkoba yang menjadi korban. Kalaupun ada kasus kecelakaan karena pengemudinya terpengaruh narkoba korbannya tidak terlalu banyak (maaf bukan meremehkan nyawa seseorang). Begitu juga dengan teroris, bahkan hingga menggunakan bom, dampak korban hanya sekitar kejadian. Tetapi kalau korupsi semua masyarakat dirugikan. Masyarakat yang ingin menjadi orang baik pun terkena korban dari korupsi. misalnya karena fasilitas proyek yang dikorupsi kualiatasnya tidak sesuai dengan kualifikasi, padahal uang proyek diambil dari pajak yang dibayar oleh masyarakat. he-he...difikir-fikir benar juga ya! Apalagi kalau sang koruptor divonis hanya beberapa tahun, setelah di penjara mendapat potongan hukuman. Ketika keluar dari penjara, hidupnya masih enak-enak. Duduk ongkang-oagkang kaki di kursi goyang menikmati hasil korupsinya! Semenatara masyarakat pada umumnya hidup setengah mati untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Hiks
Sungguh Pe-Er yang sangat panjang bagi penegakan hukum di Indonesia! Bagaimana dengan anda, apakah setuju Hukuman mati bagi para Koruptor????
Senin, 27 April 2015
Apakah anda JUJUR?
Trima kasih untuk pak Rachmat Santosa (teman yang sudah lama tidak bertemu. pensiunan dosen di perguruan tinggi negeri yang terkenal di Makassar. Pindah tempat tinggal ke pedesaan, di mana desa tersebut biasa saya lewati ketika saya bertugas ke pulau Tanakeke di Takalar) atas makan siangnya. Menu yang luar biasa, ada kepiting, ikan bakar, kerang rebus, plus sayur bernuansa udang putih. tidak lupa makanan dan minuman penutup berupa langsat dan kopi manis! Beuuu....maknyous pisan euy!
Lebih dari itu, saya pun mengambil pelajaran dari hasil obrolan kita. Salah satunya adalah yang terutama ketika Bapak men-tes calon manager lulusan pariwisata untuk menjadi manager cafe yang Bapak punya, yaitu : "Apakah anda sholat?" yang dijawab oleh calon manager, " Iya!" tetapi ternyata kemudian dia menggelapkan uang dan properti cafe dengan cara yang kasar sekali!!
Saya tahu, bapak sedang mencari seseorang yang jujur dengan pertanyaan tadi. Sebuah proses yang luar biasa dan saya acungkan dua jempol. Karena boleh jadi, dalam kehidupan sosial kemasyarakatan banyak juga orang yang jujur tapi tidak melaksanakan sholat, walau dia seorang muslim. tetapi Bapak menginginkan jujur yang paripurna yang berangkat dari nilai spiritual orang tersebut. sehingga nantinya usaha yang dilakukan bersama dengan orang-orang yang menggantungkan kepada Maha Pemberi Rizki memberikan keberkahan dari dan bagi semuanya.
Hanya, memang jujur tidak bisa digantungkan kepada lidah yang tidak bertulang. terlepas dari jujur yang digantungkan kepada akhlak hablum minalah yang tercermin kepada hablim minannas atau jujur karena moral akan sesama manusia. Jujur adalah sebuah karakter (dan boleh jadi ada klasifikasinya), sehingga dalam hal tertentu memerlukan sebuah proses untuk mengetahuinya!
Sukses selalu Pak! (saya pun ingin nebeng sukses don, Pak!) Jazakallahu Khoiron Katsiron
============
Kejujuran adalah salah satu akhlak mulia. Dalam bahasa arab, ia disebut dengan shidq, yaitu benar, sesuatu sesuai dengan kenyataannya, baik berupa perkataan, sikap atau pun perbuatan. Shidq memiliki kedudukan sangat penting dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Rasulullah saw bersabda, "Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga." (HR. Al-Bukhari)
Beliau saw juga bersabda, "Empat hal, apabila ada padamu, niscaya harta duniawi yang lepas darimu tidak akan membuatmu rugi, yaitu : memelihara amanah, tutur kata yang benar, akhlak yang baik dan bersih dari tamak." (HR. Ahmad)
Rasulullah saw bersabda, "Tunaikanlah amanah pada orang yang memberikan amanah kepadamu, dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu." (HR. Abu Dawud dari Mahak Al-Makki)
Di Hadits lain dikatakan bahwa salah satu ciri dari orang yang menafik itu adalah berkhianat ketika diberi amanah.
Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw pernah berdoa, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar merupakan pendamping yang paling buruk. Aku juga berlindung kepada-Mu dari sifat khianat (yaitu tidak menunaikan amanat Allah dan manusia), karena khianat merupakan perangai yang paling buruk." (HR. Abu Dawud)
============
"Bacalah Kitab (Al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (Shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-'Ankabut (29) : 45)
Ibnu Mas'ud ra berkata, Nabi saw bersabda, "Shalat tidak bermakna bagi orang yang tidak mentaati shalat, dan mentaati shalat adalah mencegah dari perbuatan yang dilarang dan keji." (HR. At-Thabrani)
Lebih dari itu, saya pun mengambil pelajaran dari hasil obrolan kita. Salah satunya adalah yang terutama ketika Bapak men-tes calon manager lulusan pariwisata untuk menjadi manager cafe yang Bapak punya, yaitu : "Apakah anda sholat?" yang dijawab oleh calon manager, " Iya!" tetapi ternyata kemudian dia menggelapkan uang dan properti cafe dengan cara yang kasar sekali!!
Saya tahu, bapak sedang mencari seseorang yang jujur dengan pertanyaan tadi. Sebuah proses yang luar biasa dan saya acungkan dua jempol. Karena boleh jadi, dalam kehidupan sosial kemasyarakatan banyak juga orang yang jujur tapi tidak melaksanakan sholat, walau dia seorang muslim. tetapi Bapak menginginkan jujur yang paripurna yang berangkat dari nilai spiritual orang tersebut. sehingga nantinya usaha yang dilakukan bersama dengan orang-orang yang menggantungkan kepada Maha Pemberi Rizki memberikan keberkahan dari dan bagi semuanya.
Hanya, memang jujur tidak bisa digantungkan kepada lidah yang tidak bertulang. terlepas dari jujur yang digantungkan kepada akhlak hablum minalah yang tercermin kepada hablim minannas atau jujur karena moral akan sesama manusia. Jujur adalah sebuah karakter (dan boleh jadi ada klasifikasinya), sehingga dalam hal tertentu memerlukan sebuah proses untuk mengetahuinya!
Sukses selalu Pak! (saya pun ingin nebeng sukses don, Pak!) Jazakallahu Khoiron Katsiron
============
Kejujuran adalah salah satu akhlak mulia. Dalam bahasa arab, ia disebut dengan shidq, yaitu benar, sesuatu sesuai dengan kenyataannya, baik berupa perkataan, sikap atau pun perbuatan. Shidq memiliki kedudukan sangat penting dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Rasulullah saw bersabda, "Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga." (HR. Al-Bukhari)
Beliau saw juga bersabda, "Empat hal, apabila ada padamu, niscaya harta duniawi yang lepas darimu tidak akan membuatmu rugi, yaitu : memelihara amanah, tutur kata yang benar, akhlak yang baik dan bersih dari tamak." (HR. Ahmad)
Rasulullah saw bersabda, "Tunaikanlah amanah pada orang yang memberikan amanah kepadamu, dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu." (HR. Abu Dawud dari Mahak Al-Makki)
Di Hadits lain dikatakan bahwa salah satu ciri dari orang yang menafik itu adalah berkhianat ketika diberi amanah.
Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw pernah berdoa, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar merupakan pendamping yang paling buruk. Aku juga berlindung kepada-Mu dari sifat khianat (yaitu tidak menunaikan amanat Allah dan manusia), karena khianat merupakan perangai yang paling buruk." (HR. Abu Dawud)
============
"Bacalah Kitab (Al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (Shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-'Ankabut (29) : 45)
Ibnu Mas'ud ra berkata, Nabi saw bersabda, "Shalat tidak bermakna bagi orang yang tidak mentaati shalat, dan mentaati shalat adalah mencegah dari perbuatan yang dilarang dan keji." (HR. At-Thabrani)
Tes Wajah!
Sudah lama rasanya saya tidak pernah diberhentikan oleh Pak Polisi yang sedang bertugas di operasi Penertiban di jalan. Tadi, sewaktu pulang dari kabupaten Takalar, selepas kota Takalar saya melihat ada keraguan dari beberapa pengendara motor yang searah dengan tujuan saya. Gelagat seperti itu biasanya karena ada operasi Polisi di jalanan yang memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor. Saya pun mencoba mencari ruang supaya bisa lebih leluasa melihat ke arah depan, karena waktu itu deretan mobil di depan saya lumayan banyak. Tetapi sepenglihatan saya operasi Polisi itu tidak nampak tanda-tandanya, baik itu tanda tulisan dari papan kayu yang ada tulisannya atau pun sekumpulan pak Polisi yang bertugas untuk itu, dan biasanya juga kurang lebih satu kilometer dari tempat operasi itu banyak pengendara motor yang berhenti karena tidak berani melewati area operasi Polisi tersebut. yaaa....bisa ditebak karena mereka surat-surat kendaraannya tidak lengkap. Dari pada ambil resiko kena tilang dan harus membayar denda yang bisa jadi sampai ratus ribu rupiah, mereka lebih memilih menunggu operasi itu selesai dan kemudian mereka lewat.
Karena tidak melihat tanda-tanda adanya operasi Penertiban oleh Polisi, saya pun tetap jalan dan tidak menyalakan lampu depan motor saya. Heran juga ini peraturan, yang mengharuskan kendaraan motor harus menyalakan lampu depan di siang hari. wong di Indonesia ini berada di daerah tropis kok, jadi kalau siang hari akan terlihat jelas apa saja yang berada di depan kita, kecuali (1) mata pengendaranya rabun berat (2) di daerah pegunungan dimana kabut sering menyelimuti permukaan bumi (3) atau sedang hujan lebat sehingga pandangan menjadi terbatas karena rapatnya air hujan yang mengaburkan pandangan. Tetapi biasanya untuk point (2) dan (3), para pengendara yang smart sudah mengerti apa yang harus dilakukan ketika sedang menjalankan kendaraannya, yaitu menyalakan lampu kendaraaanya hingga menyalakan lampu kedip sebagai tanda hati-hati.
Sedang asyiknya jalannya, kurang lebih 10 km dari lepas kota, saya melihat dari kejauhan ada tanda bahwa di sana ada operasi Penertiban oleh Sang Polisi. Tandanya pun sungguh menyakinkan saya seperti yang saya sampaikan sebelumnya. Melihat hal tersebut, saya pun dengan reflek menyalakan lampu depan motor saya. Di depan saya ada mobil kecil dan di depan mobil ada bis besar. Saya berfikir kalau saya mengambil jalan ke sebelah kanan mobil, artinya tengah-tengah dari ruas jalan, saya takut pak Polisi curiga kepada saya dan memberhentikan saya untuk diperiksa kelengkapan surat-surat saya. Sebenarnya saya tidak takut dengan masalah surat-surat kendaraan motor saya karena semuanya sudah komplik plit. Yang saya tidak mau adalah waktu saya jadi terhambat karenanya karena pak Polisi akan meminta surat-surat dari saya dan saya mengeluarkannya dari domppet saya dan kemudian polisi memeriksanya dan kemudian lagi menyerahkannya kepada saya sambil mempersilahkan saya untuk pergi dengan sedikit basa-basi, "Hati-hati Pak di jalan!" (weeewwwwwwww...............)
Saya pun tetap di sisi sebelah kiri ruas jalan dan dengan posisi bisa melihat ke depan, artinya tidak terhalang mobil di depan saya. Kemudian saya berfikir untuk membuka kaca helm saya, dengan kepercayaan diri saya bahwa wajah saya bukanlah wajah kriminal sehingga polisi tidak perlu memeriksa surat-surat kendaraan bermotor saya. xixixixixi....... Sebelum-sebelumnya saya tidak pernah membuka kaca helm saya karena kaca helm saya sebenarnya juga tidak gelap banget alias transparan, tetapi saya memberi kesempatan lebih luas kepada pak Polisi untuk melihat wajah saya dengan tanpa halangan sedikit pun dan meyakinkan bahwa wajah saya bukan....WAJAH KRIMINAL!!!!!!!!!
Seiring berjalan dengan waktu, jarak saya dengan kumpulan polisi pun semakin dekat. Saya melihat ada 3 polisi yang menganggur melihat ke arah kami, sebagian lagi sibuk memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan yang diminta berhenti. Ketika jarak berkisar 1-2 meter, salah satu polisi mengangkat tangan sambil meniup peluitnya, tetapi kemudian saya melihat tangan pak polisi menunjuk ke seseorang yang berada di belakang saya, bukan kepada saya. he-he..... kembali saya lolos dan semoga seterusnya seperti itu. Bagaimana pun saya adalah orang Baik (yeeee...ge-er banget) yang berusaha untuk mengikuti aturan yang diterapkan. Dari kaca spion, saya melihat kendaraan motor di belakang saya menepi seperti di minta pak Polisi tadi. Setelah semakin jauh, saya pun mematikan lampu depan saya. Eh....katanya orang baik yang akan mengikuti aturan? ha-ha-ha.... bagi saya aturan itu adalah aturan pemborosan accu (baca : aki, baterai), entah bagaimana aturan itu dijadikan sebagai aturan positif di Indonesia. Apakah ada konspirasi dengan pengusaha accu? (Hus! tidak boleh begitu!) atau salah dari para pengambil keputusan dari hasil jalan-jalan studi banding ke negara yang menerapkan seperti itu? Ahhh....saya tidak tahu. Untuk yang satu ini, saya minta maaf yaaa, pak Polisi! Gaungnya juga saat ini, tidak seperti awal penerapan aturan. Pak Polisi juga tidak terlalu peduli dengan lampu itu. Banyak para pengendara tidak menyalakan lampunya dan pak Polisi juga tidak bereaksi!!!
Kembali ke Tes Wajah! Jadi jika anda ingin mengetahui apakah wajah anda wajah kriminal atau tidak : Bukalah kaca helm anda di hadapan Polisi ketika sedang ada operasi Penertiban! Ha-ha-ha.....
Karena tidak melihat tanda-tanda adanya operasi Penertiban oleh Polisi, saya pun tetap jalan dan tidak menyalakan lampu depan motor saya. Heran juga ini peraturan, yang mengharuskan kendaraan motor harus menyalakan lampu depan di siang hari. wong di Indonesia ini berada di daerah tropis kok, jadi kalau siang hari akan terlihat jelas apa saja yang berada di depan kita, kecuali (1) mata pengendaranya rabun berat (2) di daerah pegunungan dimana kabut sering menyelimuti permukaan bumi (3) atau sedang hujan lebat sehingga pandangan menjadi terbatas karena rapatnya air hujan yang mengaburkan pandangan. Tetapi biasanya untuk point (2) dan (3), para pengendara yang smart sudah mengerti apa yang harus dilakukan ketika sedang menjalankan kendaraannya, yaitu menyalakan lampu kendaraaanya hingga menyalakan lampu kedip sebagai tanda hati-hati.
Sedang asyiknya jalannya, kurang lebih 10 km dari lepas kota, saya melihat dari kejauhan ada tanda bahwa di sana ada operasi Penertiban oleh Sang Polisi. Tandanya pun sungguh menyakinkan saya seperti yang saya sampaikan sebelumnya. Melihat hal tersebut, saya pun dengan reflek menyalakan lampu depan motor saya. Di depan saya ada mobil kecil dan di depan mobil ada bis besar. Saya berfikir kalau saya mengambil jalan ke sebelah kanan mobil, artinya tengah-tengah dari ruas jalan, saya takut pak Polisi curiga kepada saya dan memberhentikan saya untuk diperiksa kelengkapan surat-surat saya. Sebenarnya saya tidak takut dengan masalah surat-surat kendaraan motor saya karena semuanya sudah komplik plit. Yang saya tidak mau adalah waktu saya jadi terhambat karenanya karena pak Polisi akan meminta surat-surat dari saya dan saya mengeluarkannya dari domppet saya dan kemudian polisi memeriksanya dan kemudian lagi menyerahkannya kepada saya sambil mempersilahkan saya untuk pergi dengan sedikit basa-basi, "Hati-hati Pak di jalan!" (weeewwwwwwww...............)
Saya pun tetap di sisi sebelah kiri ruas jalan dan dengan posisi bisa melihat ke depan, artinya tidak terhalang mobil di depan saya. Kemudian saya berfikir untuk membuka kaca helm saya, dengan kepercayaan diri saya bahwa wajah saya bukanlah wajah kriminal sehingga polisi tidak perlu memeriksa surat-surat kendaraan bermotor saya. xixixixixi....... Sebelum-sebelumnya saya tidak pernah membuka kaca helm saya karena kaca helm saya sebenarnya juga tidak gelap banget alias transparan, tetapi saya memberi kesempatan lebih luas kepada pak Polisi untuk melihat wajah saya dengan tanpa halangan sedikit pun dan meyakinkan bahwa wajah saya bukan....WAJAH KRIMINAL!!!!!!!!!
Seiring berjalan dengan waktu, jarak saya dengan kumpulan polisi pun semakin dekat. Saya melihat ada 3 polisi yang menganggur melihat ke arah kami, sebagian lagi sibuk memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan yang diminta berhenti. Ketika jarak berkisar 1-2 meter, salah satu polisi mengangkat tangan sambil meniup peluitnya, tetapi kemudian saya melihat tangan pak polisi menunjuk ke seseorang yang berada di belakang saya, bukan kepada saya. he-he..... kembali saya lolos dan semoga seterusnya seperti itu. Bagaimana pun saya adalah orang Baik (yeeee...ge-er banget) yang berusaha untuk mengikuti aturan yang diterapkan. Dari kaca spion, saya melihat kendaraan motor di belakang saya menepi seperti di minta pak Polisi tadi. Setelah semakin jauh, saya pun mematikan lampu depan saya. Eh....katanya orang baik yang akan mengikuti aturan? ha-ha-ha.... bagi saya aturan itu adalah aturan pemborosan accu (baca : aki, baterai), entah bagaimana aturan itu dijadikan sebagai aturan positif di Indonesia. Apakah ada konspirasi dengan pengusaha accu? (Hus! tidak boleh begitu!) atau salah dari para pengambil keputusan dari hasil jalan-jalan studi banding ke negara yang menerapkan seperti itu? Ahhh....saya tidak tahu. Untuk yang satu ini, saya minta maaf yaaa, pak Polisi! Gaungnya juga saat ini, tidak seperti awal penerapan aturan. Pak Polisi juga tidak terlalu peduli dengan lampu itu. Banyak para pengendara tidak menyalakan lampunya dan pak Polisi juga tidak bereaksi!!!
Kembali ke Tes Wajah! Jadi jika anda ingin mengetahui apakah wajah anda wajah kriminal atau tidak : Bukalah kaca helm anda di hadapan Polisi ketika sedang ada operasi Penertiban! Ha-ha-ha.....
Sabtu, 25 April 2015
Semifinal Liga Champion UEFA 2015
Sungguh mengejutkan ketika malam tadi, jumat malam, saya membaca di berita online bahwa Barcelona akan bertemu dengan Bayern Munchen di semifinal Liga Champion Eropa. Apa yang ditakutkan bahwa akan terjadi reuni antara Bercelona dan Pep Guardiola, kejadian di Semifinal ini. Dan yang saya takutkan adalah bahwa kedua tim ini adalah klub favorit saya di eropa, sayang rasanya kalau di semifinal di antara mereka sudah saling mengalahkan, kecuali di partai puncak.
Sebenarnya Semifinal tahun ini sungguh luar biasa, karena tim-tim yang tampil adalah tim-tim yang mempunyai nama di Liga Champion Eropa setidaknya mereka adalah tim-tim yang telah mencicipi predikat juara. Apalagi kalau kita melihat prestasi Real Mardid yang sudah 10 kali menjuarainya, dan sekarang status sebagai juara bertahan. Sulit nampaknya bagi tim-tim lain untuk mendekati prestasi dari Real Mardid, bahkan untuk para semifinal lainnya, seperti Barcelona (4 kali juara), Bayern Munchen (5 kali juara) dan Juventus (2 kali juara). Apalagi langkah Managemen Real Mardid tidak pernah mengendurkan kebijakan untuk terus berprestasi di liga domestik dan eropa hingga dunia. (Ingat, AC Milan (kalau tidak salah sudah 5 kali juara liga Champions), ketika kencang-kencangnya menjadi tim terkuat di itali dan eropa bahkan dunia, kemudian managemennya mengendurkan kebijakan dengan membeli pemain-pemain terkenal tapi sudah tua yang produtifitasnya sudah mulai menurun atau masa puncaknya sudah dilewati! sehingga akhirnya prestasi AC Milan anjlok jeblok bahkan musim ini terseok-seok di peringkat tengah di liga lokal (Itali). Segala usaha dengan mengganti pelatih sudah beberapa kali dilakukan tetapi tetap susah untuk bangkit!)
Tim Semifinal lainnya, adalah juara-juara atau yang sedang memimpin di klasemen sementara di liganya masing-masing. Bahkan Bayern Munchen dan Juventus, nilai perolehannya sungguh berbeda jauh dengan peringkat di bawahnya. Barcelona, memang sementara ini memimpin tetapi dengan perasaan yang tidak tenang karena perbedaan pointnya sangat sedikit dengan peringkat di bawahnya (2 point), yaitu Real Mardid sendiri. Salah sedikit, maka Real Mardid akan mengkudeta posisi puncaknya!
Yang sungguh menggembirakan dari empat tim semifinal ini adalah munculnya Juventus. Selain Juventus, dalam 5 tahun terakhir ini, mereka (Barcelona, Real Mardid dan Bayern Munchen) adalah tim-tim yang selalu mendominasi liga champions ini. Juventus, memang sudah 2 kali menjuarai liga Champions ini, tetapi itu sudah berlangsung lama. Selama ini Juventus seolah tenggelam, dimulai ketika ada kasus pengaturan skor sehingga mendapat sangsi dari otoritas sepakbola eropa dan juga hebatnya tim-tim lainnya di liga itali (AC Milan dan Inter Milan) sehingga Juventus tambah tenggelam dari percaturan persaingan sepakbola eropa.
Walau Juventus bukan favorit saya dari dulu tetapi saya melihat bahwa Juventus adalah tim yang mempunyai mental juara. Kalau kita melihat di liga lokalnya, Juventus adalah pemegang rekor juara paling banyak. Mental juara itu diperlihatkannya tahun ini di liga Eropa, walau tidak sementereng pemain-pemain dari tim lainnya, dan itu yang dikeluhkan pelatih Juve sebelumnya, tetapi mereka mampu menunjukkan hingga semifinal. Meskipun, misalnya Juve, tidak sampai ke final atau menjuarainya pada tahun ini, saya yakin Juve akan terus menjadi pesaing serius bagi tim-tim lainnya di liga Champions di tahun-tahun berikutnya.
Ok. kita tunggu penampilan mereka di semifinal. Semoga mereka mampu menampilkan permainan yang menghibur dan memberikan pelajaran penting kepada tim-tim sepakbola yang sedang berkembang terutama di negara-negara yang sedang membangun persepakbolaan menuju persaingan regional dan dunia. Tetapi bagi saya sendiri, saya berharap salah satu favorit saya bisa menjadi juara tahun ini!!!!!!!!!!! Bravo Barcelona!!!!!!!!! Bravo Bayern Munchen!!!!!!!!!!!!!!!
Sebenarnya Semifinal tahun ini sungguh luar biasa, karena tim-tim yang tampil adalah tim-tim yang mempunyai nama di Liga Champion Eropa setidaknya mereka adalah tim-tim yang telah mencicipi predikat juara. Apalagi kalau kita melihat prestasi Real Mardid yang sudah 10 kali menjuarainya, dan sekarang status sebagai juara bertahan. Sulit nampaknya bagi tim-tim lain untuk mendekati prestasi dari Real Mardid, bahkan untuk para semifinal lainnya, seperti Barcelona (4 kali juara), Bayern Munchen (5 kali juara) dan Juventus (2 kali juara). Apalagi langkah Managemen Real Mardid tidak pernah mengendurkan kebijakan untuk terus berprestasi di liga domestik dan eropa hingga dunia. (Ingat, AC Milan (kalau tidak salah sudah 5 kali juara liga Champions), ketika kencang-kencangnya menjadi tim terkuat di itali dan eropa bahkan dunia, kemudian managemennya mengendurkan kebijakan dengan membeli pemain-pemain terkenal tapi sudah tua yang produtifitasnya sudah mulai menurun atau masa puncaknya sudah dilewati! sehingga akhirnya prestasi AC Milan anjlok jeblok bahkan musim ini terseok-seok di peringkat tengah di liga lokal (Itali). Segala usaha dengan mengganti pelatih sudah beberapa kali dilakukan tetapi tetap susah untuk bangkit!)
Tim Semifinal lainnya, adalah juara-juara atau yang sedang memimpin di klasemen sementara di liganya masing-masing. Bahkan Bayern Munchen dan Juventus, nilai perolehannya sungguh berbeda jauh dengan peringkat di bawahnya. Barcelona, memang sementara ini memimpin tetapi dengan perasaan yang tidak tenang karena perbedaan pointnya sangat sedikit dengan peringkat di bawahnya (2 point), yaitu Real Mardid sendiri. Salah sedikit, maka Real Mardid akan mengkudeta posisi puncaknya!
Yang sungguh menggembirakan dari empat tim semifinal ini adalah munculnya Juventus. Selain Juventus, dalam 5 tahun terakhir ini, mereka (Barcelona, Real Mardid dan Bayern Munchen) adalah tim-tim yang selalu mendominasi liga champions ini. Juventus, memang sudah 2 kali menjuarai liga Champions ini, tetapi itu sudah berlangsung lama. Selama ini Juventus seolah tenggelam, dimulai ketika ada kasus pengaturan skor sehingga mendapat sangsi dari otoritas sepakbola eropa dan juga hebatnya tim-tim lainnya di liga itali (AC Milan dan Inter Milan) sehingga Juventus tambah tenggelam dari percaturan persaingan sepakbola eropa.
Walau Juventus bukan favorit saya dari dulu tetapi saya melihat bahwa Juventus adalah tim yang mempunyai mental juara. Kalau kita melihat di liga lokalnya, Juventus adalah pemegang rekor juara paling banyak. Mental juara itu diperlihatkannya tahun ini di liga Eropa, walau tidak sementereng pemain-pemain dari tim lainnya, dan itu yang dikeluhkan pelatih Juve sebelumnya, tetapi mereka mampu menunjukkan hingga semifinal. Meskipun, misalnya Juve, tidak sampai ke final atau menjuarainya pada tahun ini, saya yakin Juve akan terus menjadi pesaing serius bagi tim-tim lainnya di liga Champions di tahun-tahun berikutnya.
Ok. kita tunggu penampilan mereka di semifinal. Semoga mereka mampu menampilkan permainan yang menghibur dan memberikan pelajaran penting kepada tim-tim sepakbola yang sedang berkembang terutama di negara-negara yang sedang membangun persepakbolaan menuju persaingan regional dan dunia. Tetapi bagi saya sendiri, saya berharap salah satu favorit saya bisa menjadi juara tahun ini!!!!!!!!!!! Bravo Barcelona!!!!!!!!! Bravo Bayern Munchen!!!!!!!!!!!!!!!
Kamis, 23 April 2015
"Kartini", cerita mu kini!
Walau hari kartini itu sendiri sudah lewat, saya mencoba untuk ikut menulis barang satu dua kata yang langsung saya rasakan sendiri berhubungan dengan hari kartini tersebut atau lebih dalamnya dengan ruh hari tersebut yang di Indonesia sangat disanjung. ya...disanjung karena berhubungan dengan keberadaan wanita Indonesia, yang boleh jadi menjadi terangkat posisinya karena sosok kartini. Sang Kartini, RA Kartini, sendiri adalah sosok wanita jawa, dari kalangan bangsawan, yang dengan adat jawanya dan yang dengan posisinya mempunyai akses yang lebih luas dan kuat dengan kehidupan sosialnya. Kemungkinan-kemungkinannya posisinya menjadi lebih terbuka. Bayangkan bagaimana kalau sosok kartini sebagai orang yang dari kalangan bawah atau rakyat biasa. Atau yang lebih keras lagi sebagaimana orang-orang yang tidak setuju dengan RA Kartini dijadikan sebagai hari yang luar biasa di Indonesia, mereka menuntut bahwa seperti Tjuk Nyak Din bisa dijadikan sosok yang lebih menginspirasi kaum wanita Indonesia. Tentu dengan perjuangannya menolak Belanda sebagai penjajah hingga ikut memeranginya bahkan hingga mengorbankan diri demi kedaulatan bangsa dan negara.
Terlepas dari kontroversi mengenai siapa yang lebih berhak dari beberapa tokoh wanita Indonesia untuk dijadikan panutan, bagi saya itu tidak masalah. Hari kartini pun sudah terlalu lama dirayakan oleh masyarakat Indonesia. Riak-riak kecil itu, barangkali hanya sebagai letupan aspirasi demokrasi dari kehidupan masyarakat Indonesia sendiri. Saya sendiri sementara ini sedang menikmati hidup di antara "kartini-kartini kecil saya". Sang Ibu mereka yang dalam beberapa hari ini tidak berada di rumah, menjadikan mereka 3 anak perempuan saya dan 2 anak yatim perempuan yang ada dirumah, bahu membahu mengurus masalah rumah, mulai memasak untuk saya dan mereka sendiri, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Saya, sang kartono, yang satu-satunya laki-laki di rumah menjadikan mereka menutup apa yang selama ini dilakukan oleh ibunya he-he....kecuali hati saya dengan status sebagai sang suami yang masih beristri. Hiks!
Hanya memang, hari kartini saat ini, kalau saya melihat lebih jauh dari apa yang terjadi pada perempuan di Indonesia khususnya, sungguh sangat memprihatinkan. Baru-baru ini, kejadian meninggalnya seseorang perempuan yang akhirnya disinyalir sebagai seorang yang berprofesi PSK yang beroperasi di tempat kosnya. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, dia menjajakan dirinya lewat media online. Diperkirakan perempuan seperti ini sangat banyak terutama di kota-kota besar. Kemudian, ada juga TKW yang meninggal karena dieksekusi di Arab Saudi karena telah membunuh majikannya. TKW yang hanya sebagai Pembantu Rumah Tangga, yang boleh jadi dari segi keahlian dan pendidikannya kurang, harus terbang jauh ke negara yang budaya dan bahasa yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.
Berikutnya adalah adanya pesta Bikini yang rencana nya akan diselenggarakan di sebuah hotel untuk siswa-siswa yang baru lulus Ujian Nasional bagi siswa SMA dan sederajat. Walau acara ini sudah dibatalkan dan dibantah oleh panitianya mengenai pesta bikini ini, tetapi ini adalah sesuatu yang bikin miris bagi agama dan adat ketimuran kita. Saya yakin usaha-usaha seperti ini akan terus berlanjut ke depannya, yang intinya bagaimana perempuan itu diekspoitasi dari segi fisik untuk menonjolkan akan kelebihan diri dengan membuka bagian-bagian tubuhnya untuk dilihat banyak orang. Di satu sisi, kadang orang menilainya sebagai sisi yang artistik dari penciptaan Tuhan! Ups
Dari kejadian-kejadian miring ini apakah Kartini akan menyetujuinya jika beliau masih hidup hingga kini? Boleh jadi di sisi lain beliau akan bangga dengan pakaian kebaya atau baju adat yang dipakai selama memperingati hari beliau. Beliau juga akan tersenyum melihat prestasi gemilang dari para perempuan yang mempunyai kedudukan yang tinggi di kehidupan sosial dan berbangsa yang boleh jadi sejajar dengan kaum laki-laki, sebagaimana dicita-citakan beliau. Sebuah pencapaian yang tidak mudah bagi para perempuan tersebut untuk menggapai kedudukan itu dalam posisi dimana dominasi laki-laki yang masih sangat dominan di tempat-tempat tertentu.
Saya sendiri, tidak terlalu berharap terlalu tinggi terhadap kartini-kartini kecil saya yang sedang berkembang itu dalam kehidupan dunia. Entah mau jadi apa mereka ke depannya, yang jelas mereka adalah investasi saya khususnya di kehidupan akherat kelak. Anak-anak yang sholeh, yang mengerti akan kedudukannya di dunia ini terhadap Tuhannya, sehingga menjadikan mereka sebagai hamba-Nya yang menuruti aturan hidup yang telah ditetapkan-Nya apapun profesinya kelak. Untuk yang satu ini, saya rasa dan saya yakin, saya lebih hebat dari Kartini itu sendiri untuk harapan anak-anak perempuan saya (dan perempuan lainnya di dunia ini!). Smoga....amin!
Terlepas dari kontroversi mengenai siapa yang lebih berhak dari beberapa tokoh wanita Indonesia untuk dijadikan panutan, bagi saya itu tidak masalah. Hari kartini pun sudah terlalu lama dirayakan oleh masyarakat Indonesia. Riak-riak kecil itu, barangkali hanya sebagai letupan aspirasi demokrasi dari kehidupan masyarakat Indonesia sendiri. Saya sendiri sementara ini sedang menikmati hidup di antara "kartini-kartini kecil saya". Sang Ibu mereka yang dalam beberapa hari ini tidak berada di rumah, menjadikan mereka 3 anak perempuan saya dan 2 anak yatim perempuan yang ada dirumah, bahu membahu mengurus masalah rumah, mulai memasak untuk saya dan mereka sendiri, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Saya, sang kartono, yang satu-satunya laki-laki di rumah menjadikan mereka menutup apa yang selama ini dilakukan oleh ibunya he-he....kecuali hati saya dengan status sebagai sang suami yang masih beristri. Hiks!
Hanya memang, hari kartini saat ini, kalau saya melihat lebih jauh dari apa yang terjadi pada perempuan di Indonesia khususnya, sungguh sangat memprihatinkan. Baru-baru ini, kejadian meninggalnya seseorang perempuan yang akhirnya disinyalir sebagai seorang yang berprofesi PSK yang beroperasi di tempat kosnya. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, dia menjajakan dirinya lewat media online. Diperkirakan perempuan seperti ini sangat banyak terutama di kota-kota besar. Kemudian, ada juga TKW yang meninggal karena dieksekusi di Arab Saudi karena telah membunuh majikannya. TKW yang hanya sebagai Pembantu Rumah Tangga, yang boleh jadi dari segi keahlian dan pendidikannya kurang, harus terbang jauh ke negara yang budaya dan bahasa yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.
Berikutnya adalah adanya pesta Bikini yang rencana nya akan diselenggarakan di sebuah hotel untuk siswa-siswa yang baru lulus Ujian Nasional bagi siswa SMA dan sederajat. Walau acara ini sudah dibatalkan dan dibantah oleh panitianya mengenai pesta bikini ini, tetapi ini adalah sesuatu yang bikin miris bagi agama dan adat ketimuran kita. Saya yakin usaha-usaha seperti ini akan terus berlanjut ke depannya, yang intinya bagaimana perempuan itu diekspoitasi dari segi fisik untuk menonjolkan akan kelebihan diri dengan membuka bagian-bagian tubuhnya untuk dilihat banyak orang. Di satu sisi, kadang orang menilainya sebagai sisi yang artistik dari penciptaan Tuhan! Ups
Dari kejadian-kejadian miring ini apakah Kartini akan menyetujuinya jika beliau masih hidup hingga kini? Boleh jadi di sisi lain beliau akan bangga dengan pakaian kebaya atau baju adat yang dipakai selama memperingati hari beliau. Beliau juga akan tersenyum melihat prestasi gemilang dari para perempuan yang mempunyai kedudukan yang tinggi di kehidupan sosial dan berbangsa yang boleh jadi sejajar dengan kaum laki-laki, sebagaimana dicita-citakan beliau. Sebuah pencapaian yang tidak mudah bagi para perempuan tersebut untuk menggapai kedudukan itu dalam posisi dimana dominasi laki-laki yang masih sangat dominan di tempat-tempat tertentu.
Saya sendiri, tidak terlalu berharap terlalu tinggi terhadap kartini-kartini kecil saya yang sedang berkembang itu dalam kehidupan dunia. Entah mau jadi apa mereka ke depannya, yang jelas mereka adalah investasi saya khususnya di kehidupan akherat kelak. Anak-anak yang sholeh, yang mengerti akan kedudukannya di dunia ini terhadap Tuhannya, sehingga menjadikan mereka sebagai hamba-Nya yang menuruti aturan hidup yang telah ditetapkan-Nya apapun profesinya kelak. Untuk yang satu ini, saya rasa dan saya yakin, saya lebih hebat dari Kartini itu sendiri untuk harapan anak-anak perempuan saya (dan perempuan lainnya di dunia ini!). Smoga....amin!
Jumat, 17 April 2015
PENUMPANG GELAP, WILD CARD DAN RASULULLAH SAW
Kita semua pada umumnya pernah dengar dengan kata penumpang gelap, dan tentunya kita paham dengan pengertian kata itu. Tetapi untuk mempertegas bahwa penumpang gelap bukanlah seseorang yang ikut menumpang (entah kendaraan, rombongan dll) yang kulitnya gelap strip hitam (maaf, bagi berkulit gelap strip hitam karena bukan itu yang di maksud. hiks).
Salah satu contoh yang bikin geger mengenai penumpang gelap adalah Mario (nama lengkapnya lupa, yang jelas bukan mario teguh atau mario bros). Yang menyelinap di ruang roda pesawat yang menuju ke jakarta. Berani mengambil resiko (yang boleh jadi dia sendiri tidak tahu apa resikonya) untuk sebuah keinginan (pergi ke jakarta dan bertemo pak Jokowi). Sebuah keinginan yang menggebu yang mengalahkan nalar dan ketidak mampuan. Kekuasaan Allah lah, yang menjadikan Mario masih hidup ketika pesawat sampai di Jakarta.
Kalau tidak salah, kejadian seperti ini sudah dua kali saya baca (termasuk mario). Dulu ada juga seorang anak yang menyelinap di ruang roda pesawat untuk berangkat ke jakarta. Saya lupa rutenya apakah medan-jakarta atau yang lainnya. Setahu saya, anak ini hanya ingin mencoba naik pesawat, beda dengan mario!.
Penumpang gelap untuk moda transportasi seperti pesawat atau yang lainnya yang secara adminitrasi sungguh ketat, umumnya moda tranportasi berkelas tidak memungkinkan untuk bisa duduk manis di kabin penumpang, kecuali mungkin bis kota, kereta api ekonomi dan yang lainnya (he-he...pengalaman nih yee!). tapi eitt...tunggu dulu, dulu pernah ada kejadian di pesawat, ada penumpang yang ngotot ikut penerbangan dengan alasan sebagai pejabat negara, beliau punya tiket tapi bukan pada jam penerbangannya. beliau ingin lebih cepat terbang. artinya beliau ini bertiket tapi karena bukan jadwalnya sehingga tidak ada tempat yang bisa ditempati (rupanya pada waktu itu full banget), sehingga membikin suasana menjadi ribut karena ada penumpang resmi tidak kebagian tempat duduk. walau akhirnya beliau mengalah keluar pesawat, apakah sang beliau ini termasuk penumpang gelap?
Kata penumpang gelap, kalau tidak salah dipopulerkan juga oleh Ibu Megawati ketika Pak Jokowi dan Ahok memenangi pilkada Gubernur DKI. Pak Jokowi dan Ahok yang diusung PDIP dan Gerindra pun melenggang menduduki kursi Gubernur dan wakil gubernur. di awal Perjalanan menjalankan kekuasaannya Ibu Megawati mengatakan seperti itu, maksudnya jangan sampai ada yang menarik keuntungan, popularitas dan gengsi dari kemenangan pak Jokowi dan Ahok, padahal tidak ada kontribusinya selama masa perjuangan merebut jabatan tersebut.
Wild card adalah sarana atau undangan yang diberikan oleh yang berwenang terhadap seseorang untuk ikut berkompetisi tidak berawal dari babak kualifikasi. wild card diberikan kepada seseorang karena reputasinya, kemampuannya masih ada dan melekat pada orang itu. Boleh jadi wild card juga diberikan kepada orang itu sebagai penghargaan atas jasanya selama ini atau pun untuk menaikkan gengsi dari turnamen atau kompetisi yang diadakan. Karena banyak kejadian seseorang yang mendapatkan wild card justru menjuarai kompetisi yang diadakan.
Dari sisi, reputasi, kemampuan dan harapan, tentu penumpang gelap dan wild card berbeda dalam materinya. Terus bagaimana kaitannya Rasulullah saw dengan kata-kata tersebut. Di antara kita pernah mendengar tentang hadits dimana Rasululah saw bersabda bahwa akan ada 70.000 umatnya yang masuk surga tanpa hisab. Mendengar hal itu ada seorang sahabat bernama Ukasyah ra meminta kepada Rasulullah saw untuk mendoakannya sehingga dia termasuk ke dalam 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab. Rasulullah saw pun mengabulkan permintaan Ukasyah ra tersebut. Tetapi kemudian ada sahabat yang lain yang meminta seperti yang Ukasyah ra lakukan kepada Rasulullah saw. Namun kemudian Rasulullah saw menjawab, "Engkau sudah didahului Ukasyah".
Kasus pengkabulan permintaan Ukasyah ra oleh Rasulullah saw untuk termasuk ke golongan tanpa hisab, saya melihatnya sebagai wild card dari Rasulullah saw. Rasulullah saw tentu tidak sembarangan memberikan hal itu, Beliau tentu melihat kemampuan keimanan dari sahabat Ukasyah ra ini. Bagaimana dengan sahabat berikutnya yang meminta juga hal serupa, tetapi seperti ditolak oleh Rasulullah saw. Perlu diingat bahwa wild card tidak diberikan kepada banyak orang, hanya satu atau dua orang saja. Rasulullah saw pun melakukan hal itu, bukan untuk menutup hak para sahabat yang lain. Dari sisi lain kita melihat boleh jadi Rasulullah saw menyadari jangan sampai membuka ruang doa yang doanya sangat dimakbul untuk orang-orang yang tidak berhak, atau dalam istilah saya penumpang gelap. Rasulullah saw menolak sahabat yang lain, untuk memberikan ruang kompetisi yang adil dan terbuka.
Masalah surga dan neraka, Insya Allah karena Maha Keadilan dan Maha Kuasa dari Allah swt, tidak akan ada penumpang gelap di dalamnya, kecuali di neraka karena semua penumpang yang masuk di sana kulitnya akan gelap karena terbakar api neraka dan hancur. Walau Rasulullah saw menolak memberikan wild card ke sahabat selain Ukasyah ra pada waktu itu, Smoga kita mendapatkan Wild Card pada hari penghisaban nanti dari Allah swt maupun dari Rasulullah saw melalui syafaatnya atas izin Allah swt tentunya. Amin. Yang jelas bahwa kita harus berusaha untuk membuat sebuah reputasi, karakter dan perilaku yang berhak untuk mendapatkan wild card tersebut. Wallahu 'alam.
Salah satu contoh yang bikin geger mengenai penumpang gelap adalah Mario (nama lengkapnya lupa, yang jelas bukan mario teguh atau mario bros). Yang menyelinap di ruang roda pesawat yang menuju ke jakarta. Berani mengambil resiko (yang boleh jadi dia sendiri tidak tahu apa resikonya) untuk sebuah keinginan (pergi ke jakarta dan bertemo pak Jokowi). Sebuah keinginan yang menggebu yang mengalahkan nalar dan ketidak mampuan. Kekuasaan Allah lah, yang menjadikan Mario masih hidup ketika pesawat sampai di Jakarta.
Kalau tidak salah, kejadian seperti ini sudah dua kali saya baca (termasuk mario). Dulu ada juga seorang anak yang menyelinap di ruang roda pesawat untuk berangkat ke jakarta. Saya lupa rutenya apakah medan-jakarta atau yang lainnya. Setahu saya, anak ini hanya ingin mencoba naik pesawat, beda dengan mario!.
Penumpang gelap untuk moda transportasi seperti pesawat atau yang lainnya yang secara adminitrasi sungguh ketat, umumnya moda tranportasi berkelas tidak memungkinkan untuk bisa duduk manis di kabin penumpang, kecuali mungkin bis kota, kereta api ekonomi dan yang lainnya (he-he...pengalaman nih yee!). tapi eitt...tunggu dulu, dulu pernah ada kejadian di pesawat, ada penumpang yang ngotot ikut penerbangan dengan alasan sebagai pejabat negara, beliau punya tiket tapi bukan pada jam penerbangannya. beliau ingin lebih cepat terbang. artinya beliau ini bertiket tapi karena bukan jadwalnya sehingga tidak ada tempat yang bisa ditempati (rupanya pada waktu itu full banget), sehingga membikin suasana menjadi ribut karena ada penumpang resmi tidak kebagian tempat duduk. walau akhirnya beliau mengalah keluar pesawat, apakah sang beliau ini termasuk penumpang gelap?
Kata penumpang gelap, kalau tidak salah dipopulerkan juga oleh Ibu Megawati ketika Pak Jokowi dan Ahok memenangi pilkada Gubernur DKI. Pak Jokowi dan Ahok yang diusung PDIP dan Gerindra pun melenggang menduduki kursi Gubernur dan wakil gubernur. di awal Perjalanan menjalankan kekuasaannya Ibu Megawati mengatakan seperti itu, maksudnya jangan sampai ada yang menarik keuntungan, popularitas dan gengsi dari kemenangan pak Jokowi dan Ahok, padahal tidak ada kontribusinya selama masa perjuangan merebut jabatan tersebut.
Wild card adalah sarana atau undangan yang diberikan oleh yang berwenang terhadap seseorang untuk ikut berkompetisi tidak berawal dari babak kualifikasi. wild card diberikan kepada seseorang karena reputasinya, kemampuannya masih ada dan melekat pada orang itu. Boleh jadi wild card juga diberikan kepada orang itu sebagai penghargaan atas jasanya selama ini atau pun untuk menaikkan gengsi dari turnamen atau kompetisi yang diadakan. Karena banyak kejadian seseorang yang mendapatkan wild card justru menjuarai kompetisi yang diadakan.
Dari sisi, reputasi, kemampuan dan harapan, tentu penumpang gelap dan wild card berbeda dalam materinya. Terus bagaimana kaitannya Rasulullah saw dengan kata-kata tersebut. Di antara kita pernah mendengar tentang hadits dimana Rasululah saw bersabda bahwa akan ada 70.000 umatnya yang masuk surga tanpa hisab. Mendengar hal itu ada seorang sahabat bernama Ukasyah ra meminta kepada Rasulullah saw untuk mendoakannya sehingga dia termasuk ke dalam 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab. Rasulullah saw pun mengabulkan permintaan Ukasyah ra tersebut. Tetapi kemudian ada sahabat yang lain yang meminta seperti yang Ukasyah ra lakukan kepada Rasulullah saw. Namun kemudian Rasulullah saw menjawab, "Engkau sudah didahului Ukasyah".
Kasus pengkabulan permintaan Ukasyah ra oleh Rasulullah saw untuk termasuk ke golongan tanpa hisab, saya melihatnya sebagai wild card dari Rasulullah saw. Rasulullah saw tentu tidak sembarangan memberikan hal itu, Beliau tentu melihat kemampuan keimanan dari sahabat Ukasyah ra ini. Bagaimana dengan sahabat berikutnya yang meminta juga hal serupa, tetapi seperti ditolak oleh Rasulullah saw. Perlu diingat bahwa wild card tidak diberikan kepada banyak orang, hanya satu atau dua orang saja. Rasulullah saw pun melakukan hal itu, bukan untuk menutup hak para sahabat yang lain. Dari sisi lain kita melihat boleh jadi Rasulullah saw menyadari jangan sampai membuka ruang doa yang doanya sangat dimakbul untuk orang-orang yang tidak berhak, atau dalam istilah saya penumpang gelap. Rasulullah saw menolak sahabat yang lain, untuk memberikan ruang kompetisi yang adil dan terbuka.
Masalah surga dan neraka, Insya Allah karena Maha Keadilan dan Maha Kuasa dari Allah swt, tidak akan ada penumpang gelap di dalamnya, kecuali di neraka karena semua penumpang yang masuk di sana kulitnya akan gelap karena terbakar api neraka dan hancur. Walau Rasulullah saw menolak memberikan wild card ke sahabat selain Ukasyah ra pada waktu itu, Smoga kita mendapatkan Wild Card pada hari penghisaban nanti dari Allah swt maupun dari Rasulullah saw melalui syafaatnya atas izin Allah swt tentunya. Amin. Yang jelas bahwa kita harus berusaha untuk membuat sebuah reputasi, karakter dan perilaku yang berhak untuk mendapatkan wild card tersebut. Wallahu 'alam.
Kamis, 16 April 2015
Hidayah
Kata hidayah adalah kata yang sangat familiar dengan telinga kita. Selain banyak teman-teman kita yang bernama hidayah dan turunannya seperti hidayawati, hidayat, juga kita sering dengar ketika orang berceramah dengan kata-kata semoga kita diberi hidayah oleh Allah, atau di akhir pidato para ustadz atau para pejabat selalu mengatakan billahi taufiq wal hidayah... Kalau begitu apa itu sebenarnya hidayah, dan apakah kita perlu dengan hidayah itu? dan apa-apa saja yang menyebabkan turunnya hidayah itu?
Hidayah berdasarkan KBBI artinya petunjuk atau bimbingan Tuhan. Kalau begitu, tidak salah apa yang dikatakan orang bahwa kita semua perlu hidayah. Kita semua? yaa, manusia semuanya. Kalau dalam perspektif Islam, semua manusia perlu hidayah, baik yang beragama di luar islam maupun yang sudah beragama islam. Yang di luar agama islam, perlu hidayah sehingga dia masuk menjadi seorang yang beragama islam. Untuk orang islam sendiri, apakah sudah tidak perlu hidayah, karena sudah beragama islam? Orang sudah beragama islam masih tetap membutuhkan hidayah-hidayah berikutnya dari Allah swt untuk mempertebal keimanannya. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, seorang ulama besar, mengatakan bahwa kebenaran yang belum kita ketahui lebih banyak daripada yang sudah kita ketahui. Kebenaran yang sudah kita ketahui dan tidak ingin kita kerjakan karena faktor meremehkan atau malas bisa jadi seimbang jumlahnya dengan kebenaran yang ingin kita kerjakan, atau bahkan jauh lebih banyak, atau kurang dari itu. Kebenaran yang tidak sanggup kita lakukan dibanding yang sanggup kita lakukan pun begitu. Karena itu, kita membutuhkan hidayah (sumber :At-Tafsir Al-Qayyim dalam Ar-Rahman The Inspire). Jadi jelas bahwa kapan pun di mana pun siapa pun kita membutuhkan hidayah dari Allah swt, apalagi kalau kita melihat bahwa kerja luar biasa dari syeitan untuk membelokkan keimanan manusia pun tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat dan tidak mengenal siapa pun orangnya.
Tetapi, sebagai manusia kita tidak hanya mengandalkan Allah swt semata untuk mendapatkan hidayah, harus ada usaha untuk mendapatkan hidayah tersebut. Istilah dalam sepakbola biasa dikatakan harus menjemput bola! Beberapa langkah atau usaha sehingga hidayah akan selalu diberikan Allah swt kepada hamba-Nya.
(1) Menuntut Ilmu. Sudah banyak keunggulan dan keuntungan dari proses seseorang menuntut ilmu, yang memang diperintahkan oleh agama Islam. Rasulullah saw bersabda, "Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim (laki-laki dan perempuan)." (HR. Ibnu Majah). Bagaimana kedudukan orang yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah yang tidak berilmu. Bagaimana orang-orang yang duduk di majelis ilmu mendapatkan rahmat dari Allah swt melalu sayap-sayap para malaikat dan lain sebagainya.
Salah satu firman Allah swt yang sangat populer mengenai orang yang berilmu akan ditingkatkan derajatnya oleh Allah swt, "...yarfa'illahulladzina amanu minkum wa utul 'ilma darojat" (...Allah akan menaikkan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu). Terutama yang berhubungan dengan ilmu agama. Penggambaran hidayah dan ilmu menurut ulama digambarkan dalam surat Al-Fatihah, yang biasa kita baca di dalam sholat kita. Dalam surat al-Fatihah, ada kata-kata ..Ihdinash shirothol mustaqim (Tunjukkan kepada kami jalan yang lurus). Shirotholladzina an'amta 'alaihim. (yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat) Ghoiril maghdubi 'alaihim waladh dholin (bukan jalan orang yang Engkau murkai dan bukan jalan orang yang sesat
. Jalan orang yang diberi nikmat adalah jalannya para Nabi dan Rasulullah dan para pengikutnya yang setia. Mereka adalah orang-orang yang diberi ilmu oleh Allah swt dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Sementara orang yang dimurkai oleh Allah swt adalah orang-orang yang berilmu tetapi tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan orang-orang yang sesat adalah orang-orang yang melakukan kehidupan sehari-hari tanpa ilmu! beribadah tanpa ilmu. ilmunya menurut pemikirannya. (2) Mentauhidkan Allah
(3) Memperbanyak Amal Ibadah
(4) Memuliakan Al-Quran
Hidayah berdasarkan KBBI artinya petunjuk atau bimbingan Tuhan. Kalau begitu, tidak salah apa yang dikatakan orang bahwa kita semua perlu hidayah. Kita semua? yaa, manusia semuanya. Kalau dalam perspektif Islam, semua manusia perlu hidayah, baik yang beragama di luar islam maupun yang sudah beragama islam. Yang di luar agama islam, perlu hidayah sehingga dia masuk menjadi seorang yang beragama islam. Untuk orang islam sendiri, apakah sudah tidak perlu hidayah, karena sudah beragama islam? Orang sudah beragama islam masih tetap membutuhkan hidayah-hidayah berikutnya dari Allah swt untuk mempertebal keimanannya. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, seorang ulama besar, mengatakan bahwa kebenaran yang belum kita ketahui lebih banyak daripada yang sudah kita ketahui. Kebenaran yang sudah kita ketahui dan tidak ingin kita kerjakan karena faktor meremehkan atau malas bisa jadi seimbang jumlahnya dengan kebenaran yang ingin kita kerjakan, atau bahkan jauh lebih banyak, atau kurang dari itu. Kebenaran yang tidak sanggup kita lakukan dibanding yang sanggup kita lakukan pun begitu. Karena itu, kita membutuhkan hidayah (sumber :At-Tafsir Al-Qayyim dalam Ar-Rahman The Inspire). Jadi jelas bahwa kapan pun di mana pun siapa pun kita membutuhkan hidayah dari Allah swt, apalagi kalau kita melihat bahwa kerja luar biasa dari syeitan untuk membelokkan keimanan manusia pun tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat dan tidak mengenal siapa pun orangnya.
Tetapi, sebagai manusia kita tidak hanya mengandalkan Allah swt semata untuk mendapatkan hidayah, harus ada usaha untuk mendapatkan hidayah tersebut. Istilah dalam sepakbola biasa dikatakan harus menjemput bola! Beberapa langkah atau usaha sehingga hidayah akan selalu diberikan Allah swt kepada hamba-Nya.
(1) Menuntut Ilmu. Sudah banyak keunggulan dan keuntungan dari proses seseorang menuntut ilmu, yang memang diperintahkan oleh agama Islam. Rasulullah saw bersabda, "Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim (laki-laki dan perempuan)." (HR. Ibnu Majah). Bagaimana kedudukan orang yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah yang tidak berilmu. Bagaimana orang-orang yang duduk di majelis ilmu mendapatkan rahmat dari Allah swt melalu sayap-sayap para malaikat dan lain sebagainya.
Salah satu firman Allah swt yang sangat populer mengenai orang yang berilmu akan ditingkatkan derajatnya oleh Allah swt, "...yarfa'illahulladzina amanu minkum wa utul 'ilma darojat" (...Allah akan menaikkan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu). Terutama yang berhubungan dengan ilmu agama. Penggambaran hidayah dan ilmu menurut ulama digambarkan dalam surat Al-Fatihah, yang biasa kita baca di dalam sholat kita. Dalam surat al-Fatihah, ada kata-kata ..Ihdinash shirothol mustaqim (Tunjukkan kepada kami jalan yang lurus). Shirotholladzina an'amta 'alaihim. (yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat) Ghoiril maghdubi 'alaihim waladh dholin (bukan jalan orang yang Engkau murkai dan bukan jalan orang yang sesat
. Jalan orang yang diberi nikmat adalah jalannya para Nabi dan Rasulullah dan para pengikutnya yang setia. Mereka adalah orang-orang yang diberi ilmu oleh Allah swt dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Sementara orang yang dimurkai oleh Allah swt adalah orang-orang yang berilmu tetapi tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan orang-orang yang sesat adalah orang-orang yang melakukan kehidupan sehari-hari tanpa ilmu! beribadah tanpa ilmu. ilmunya menurut pemikirannya. (2) Mentauhidkan Allah
(3) Memperbanyak Amal Ibadah
(4) Memuliakan Al-Quran
Selasa, 07 April 2015
syukur
Di dalam al- Quran surat al-kautsar (surat yang insya Allah, semuanya sudah hapal karena surat ini adalah termasuk salah satu surat yang pendek bahkan ada yang mengatakan paling pendek yang ada dalam al-Quran karena hanya berisi 3 ayat saja dan itu pun terbilang ayat-ayat yang pendek. Jadi sangat disayangkan kalau kita mengaku sebagai orang islam surat ini pun yang terbilang pendek dengan ayat-ayat yang pendek pula kita tidak hapal). ayat yang pertama, Allah berfirman : innaa 'athoinaa kal kaustar yang artinya Sungguh, Kami telah memberi kamu nikmat yang banyak.
Nikmat adalah karunia dari Allah swt bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. dikatakan Allah swt bahwa nikmat yang diberikan dikatakan banyak!!! pertanyaannya banyak itu berapa? 10?, 100?, 1.000?, 1.000.000?, 1.000.000.000? kalau kita beri permen ke anak-anak 10 biji, tentu perasaannya menyatakan bahwa itu banyak. tetapi semakin beranjak remaja, sudah berkembang, tentu mengatakan bahwa sepuluh itu sedikit, 100 atau 1000 itu banyak. semakin dewasa akan semakin menyatakan bahwa 1000.000 itu sedikit, 1 milyar itu sedikit. apalagi dihubungkan dengan nafsu untuk memiliki berapa pun itu akan merasa sedikit. Rasulullah saw menyatakan bahwa jika manusia sudah mempunyai satu gunung emas, maka dia pun akan mencari lagi gunung emas yang kedua.
Jadi apa yang disebut dengan banyak di ayat tersebut. dalam bahasa kata banyak adalah termasuk kata jamak, sesuatu yang tidak bisa diukur. kalau begitu kalau kita coba menuliskan nikmak-nikmat Allah swt niscaya kita tidak akan mampu untuk menuliskannya. Allah swt sendiri menggambarkan dalam al-quran tentang kata banyak. "dan seandainya pohon-pohon di bumi dijadikan pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana" Masya Allah! Kalau dunia dengan kenikmatan yang begitu sangat-sangat banyak kenikmatan, sebenarnya itu pun hanyalah secuil kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia untuk dinikmati di dunia ini. Kenikmatan yang lebih, lebih buanyak lagi dibandingkan di dunia ini yang sudah sedemikian sangat-sangat buanyak bagi manusia adalah di akherat kelak. Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah dunia ini di akherat melainkan seperti jika salah seorang di antara kalian memasukkan jari-jarinya di laut. Maka hendaklah dia melihat apa yang melekat ketika dia menariknya kembali! (Musnad Imam Ahmad dan At-Tirmidzi dari hadits Al-Mustaurid bin Syaddad dalam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)
Subhanallah! Nikmat dunia yang sudah sedemikian banyaknya Allah swt berikan kepada kita, dan bahkan itu pun tidak bisa kita nikmati semuanya ternyata kenikmatan di dunia itu hanyalah secuil yang tidak ada artinya dibandingkan kenikmatan di akherat kelak, yang boleh jadi akan bisa kita nikmati semuanya. Masya Allah, astaghfirullahal'adzim.
Jadi setelah kita tahu akan nikmat yang begitu suangat banyak diberikan Allah swt di dunia dan juga akan diberikan berjuta-juta kali di akherat kelak kepada kita, apakah pantas sekiranya kita menikmati nikmat dunia tersebut tanpa mensyukurinya. jika hal demikian tentu kita adalah makhluk yang tidak tahu berterima kasih, makhluk yang kurang ajar akan kebaikan yang diberikan oleh pemberi bahkan Maha Pemberi bahkan tidak mau menuruti apa yang diminta oleh Yang Maha Pemberi kepada kita manusia. yang sewajarnya kalau begitu Yang Maha Pemberi akan marah dan tidak akan memberikan lagi nikmat yang lebih besar lagi di akherat kelak.
"Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa bersyukur kepada Allah swt, yang mampu memanfaatkan segala nikmat yang Allah swt berikan kepada kita dengan cara menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin"
Nikmat adalah karunia dari Allah swt bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. dikatakan Allah swt bahwa nikmat yang diberikan dikatakan banyak!!! pertanyaannya banyak itu berapa? 10?, 100?, 1.000?, 1.000.000?, 1.000.000.000? kalau kita beri permen ke anak-anak 10 biji, tentu perasaannya menyatakan bahwa itu banyak. tetapi semakin beranjak remaja, sudah berkembang, tentu mengatakan bahwa sepuluh itu sedikit, 100 atau 1000 itu banyak. semakin dewasa akan semakin menyatakan bahwa 1000.000 itu sedikit, 1 milyar itu sedikit. apalagi dihubungkan dengan nafsu untuk memiliki berapa pun itu akan merasa sedikit. Rasulullah saw menyatakan bahwa jika manusia sudah mempunyai satu gunung emas, maka dia pun akan mencari lagi gunung emas yang kedua.
Jadi apa yang disebut dengan banyak di ayat tersebut. dalam bahasa kata banyak adalah termasuk kata jamak, sesuatu yang tidak bisa diukur. kalau begitu kalau kita coba menuliskan nikmak-nikmat Allah swt niscaya kita tidak akan mampu untuk menuliskannya. Allah swt sendiri menggambarkan dalam al-quran tentang kata banyak. "dan seandainya pohon-pohon di bumi dijadikan pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana" Masya Allah! Kalau dunia dengan kenikmatan yang begitu sangat-sangat banyak kenikmatan, sebenarnya itu pun hanyalah secuil kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia untuk dinikmati di dunia ini. Kenikmatan yang lebih, lebih buanyak lagi dibandingkan di dunia ini yang sudah sedemikian sangat-sangat buanyak bagi manusia adalah di akherat kelak. Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah dunia ini di akherat melainkan seperti jika salah seorang di antara kalian memasukkan jari-jarinya di laut. Maka hendaklah dia melihat apa yang melekat ketika dia menariknya kembali! (Musnad Imam Ahmad dan At-Tirmidzi dari hadits Al-Mustaurid bin Syaddad dalam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)
Subhanallah! Nikmat dunia yang sudah sedemikian banyaknya Allah swt berikan kepada kita, dan bahkan itu pun tidak bisa kita nikmati semuanya ternyata kenikmatan di dunia itu hanyalah secuil yang tidak ada artinya dibandingkan kenikmatan di akherat kelak, yang boleh jadi akan bisa kita nikmati semuanya. Masya Allah, astaghfirullahal'adzim.
Jadi setelah kita tahu akan nikmat yang begitu suangat banyak diberikan Allah swt di dunia dan juga akan diberikan berjuta-juta kali di akherat kelak kepada kita, apakah pantas sekiranya kita menikmati nikmat dunia tersebut tanpa mensyukurinya. jika hal demikian tentu kita adalah makhluk yang tidak tahu berterima kasih, makhluk yang kurang ajar akan kebaikan yang diberikan oleh pemberi bahkan Maha Pemberi bahkan tidak mau menuruti apa yang diminta oleh Yang Maha Pemberi kepada kita manusia. yang sewajarnya kalau begitu Yang Maha Pemberi akan marah dan tidak akan memberikan lagi nikmat yang lebih besar lagi di akherat kelak.
"Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa bersyukur kepada Allah swt, yang mampu memanfaatkan segala nikmat yang Allah swt berikan kepada kita dengan cara menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin"
Minggu, 05 April 2015
Untuk Ibu yang ada di Sana.
Setelah yang terakhir terjadi, yang itu sendiri saya sudah lupa kapan terjadinya karena begitu sudah lamanya. Tetapi kapanpun itu terjadi, yang terakhir ini sungguh sesuatu yang lain dari yang sebelumnya. Sungguh sangat menyentuh walau apa yang saya alami adalah sesuatu yang tidak nyaman bagi diri saya, bagaimana pun apa yang saya alami ini adalah seperti penyakit keturunan yang hanya saya sendiri terkena penyakit ini dibandingkan dengan saudara-saudara saya. Kalau mau diurut ke atas apa yang menimpa saya, di alami juga oleh ibu saya. Ibu saya sendiri sudah meninggal setahun lebih yang lalu. sehingga ketika hal itu terjadi lagi sama saya, saya pun langsung teringat dengan ibu saya. Dengan otomatis saya pun berdoa untuk kebaikan ibu saya di alam barzah sana.
Entah apakah ini peringatan untuk saya untuk lebih banyak mendoakan ibu saya. Bagaimanapun doa selalu dipanjatkan bagi ibu saya apalagi selepas saya melaksanakan shalat wajib dan di waktu-waktu yang telah ditetapkan sebagai waktu terbaik untuk berdoa, saya selalu mencoba memprioritaskan doa bagi ibu saya.
"Yaa Allah, ampunilah dosa-dosan ibu saya, berilah kelapangan dan kenikmatan kepada ibu saya di alam barzah sana seperti yang Engkau janjikan bagi orang-orang yang beriman kepada Mu, yaa Allah, Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang, tiada yang bisa mengampuni dosa-dosa kami selain diri-Mu yaa Allah, Engkau Penguasa Alam termasuk di kehidupan ketika manusia telah menjemput kematiannya" Amin
Entah apakah ini peringatan untuk saya untuk lebih banyak mendoakan ibu saya. Bagaimanapun doa selalu dipanjatkan bagi ibu saya apalagi selepas saya melaksanakan shalat wajib dan di waktu-waktu yang telah ditetapkan sebagai waktu terbaik untuk berdoa, saya selalu mencoba memprioritaskan doa bagi ibu saya.
"Yaa Allah, ampunilah dosa-dosan ibu saya, berilah kelapangan dan kenikmatan kepada ibu saya di alam barzah sana seperti yang Engkau janjikan bagi orang-orang yang beriman kepada Mu, yaa Allah, Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang, tiada yang bisa mengampuni dosa-dosa kami selain diri-Mu yaa Allah, Engkau Penguasa Alam termasuk di kehidupan ketika manusia telah menjemput kematiannya" Amin
Berkat Ilmu, Orang Biasa Bisa Berjaya
Sesungguhnya kemuliaan bukan hanya milik orang yang bertahta atau berharta. Bukan pula milik para rupawan dan memiliki popularitas. Tetapi, kemuliaan bisa diraih oleh setiap hamba. Ia bisa diraih oleh orang bawahan, rakyat jelata, bahkan oleh budak sekalipun.
Al Kisah, pada tahun 97 H, Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik melakukan tawaf di Baitul atiq. Usai tawaf, ia menghampiri orang kepercayaannya dan bertanya, "Di manakah temanmu itu?" Sambil menunjuk ke sudut barat Masjidil Haram dia menjawab, "Di sana, beliau sedang berdiri untuk shalat." Dengan diiringi kedua putra khalifah bertandang menuju laki-laki yang dimaksud. Beliau dapatkan ia dalam keadaan sha;at, hanyut dalam ruku dan sujudnya. Sementara orang-orang duduk di belakang, di kanan dan kirinya. Maka duduklah khalifah di penghabisan majelis itu. Begitu pula dengan kedua anaknya.
Kedua putra mahkota itu mengamati dengan seksama, seperti apa derangan laki-laki yang dimaksud oleh khalifah. Ternyata dia seorang tua dari Habsyi dan berkulit hitam, rambutnya keriting, dan pesek hidungnya. Usai shalat, Khalifah Sulaiman segera mengucapkan salam dan orang tua itu membalasnya. Lalu sang Khalifah menghadap kepadanya dan bertanya tentang manasik haji, rukun demi rukunnya. Orang tua itu menjawab setiap pertanyaan dengan rinci dan dia sandarkan pendapatnya kepada Hadits Rasulullah saw.
Setelah cukup dengan pertanyaannya, sang khalifah beranjak menuju tempat sa'i. Di tengah perjalanan sa'i antara Shofa dan Marwa, kedua pemuda itu mendengar seruan para penyeru, "Wahai kaum muslimin, tiada yang berhak berfatwa di tempat ini kecuali Atha' bin Rabbah. Jika tidak bertemu dengannya hendaknya menemui Abdullah bin Abi Najih." Seorang pemuda itu langsung menoleh kepada ayahnya sembari berkata, "Petugas Amirul Mukminin menyuruh manusia agar tidak meminta fatwa kepada seorang pun selain Atha' bin Rabah dan temannya, namun mengapa kita tadi justru datang dan meminta fatwa kepada seorang laki-laki yang tidak memberikan prioritas kepada khalifah dan tidak pula memberi hak penghormatan khusus kepada khalifa?"
Sulaiman berkata kepada putranya, "Wahai anakku, pria yang kamu lihat dan engkau melihat kami berlaku hormat di hadapanmu tadilah yang bernama Atha' bin Rabbah, orang yang berhak berfatwa di Masjidil al-Haram. Beliau mewarisi ilmu Abdullah bin Abbas dengan bagian yang banyak." kemudian melanjutkan, "Wahai anakku, carilah ilmu, karena dengan ilmu rakyat bawahan bisa menjadi terhormat, para budak bisa melampaui derajat para raja." (Disadur dari kitab Shuwaru min Hayati Tabi'in karya Dr. Abdurrahman Ra'fat Basya dalam Masrokan, Majalah Hidayatullah April 2015)
Adalah Atha' bin Rabbah, yang dalam status sosial dia termasuk orang rendahan bahkan pernah berstatus sebagai budak, tapi kemuliaannya menjulang tinggi. Apa sesungguhnya yang istimewa pada diri Atha' bin Rabbah? sementara di masa kecilnya, dia hanyalah seorang budak milik seorang wanita penduduk Makkah. Dia juga bukan sosok yang rupawan.
Yang istimewa pada diri Atha' adalah ilmu yang dimilikinya. Berkat ilmunya itu dia disegani dan dinanti fatwa-fatwanya. Itulah istimewanya ilmu, Dengannya orang biasa bisa berjaya. Rakyat bawahan menjadi bermartabat. Seorang bekas budak menjadi terhormat melampuai derajat para raja. Dan apa yang diraih Atha' bin Rabbah merupakan bukti kebenaran janji Allah swt dalam firman-Nya, ".....niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara mu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS Al-Mujadillah (58) ayat 11)
(Disarikan dari Masrokan dalam Majalah Hidayatullah, April 2015)
Al Kisah, pada tahun 97 H, Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik melakukan tawaf di Baitul atiq. Usai tawaf, ia menghampiri orang kepercayaannya dan bertanya, "Di manakah temanmu itu?" Sambil menunjuk ke sudut barat Masjidil Haram dia menjawab, "Di sana, beliau sedang berdiri untuk shalat." Dengan diiringi kedua putra khalifah bertandang menuju laki-laki yang dimaksud. Beliau dapatkan ia dalam keadaan sha;at, hanyut dalam ruku dan sujudnya. Sementara orang-orang duduk di belakang, di kanan dan kirinya. Maka duduklah khalifah di penghabisan majelis itu. Begitu pula dengan kedua anaknya.
Kedua putra mahkota itu mengamati dengan seksama, seperti apa derangan laki-laki yang dimaksud oleh khalifah. Ternyata dia seorang tua dari Habsyi dan berkulit hitam, rambutnya keriting, dan pesek hidungnya. Usai shalat, Khalifah Sulaiman segera mengucapkan salam dan orang tua itu membalasnya. Lalu sang Khalifah menghadap kepadanya dan bertanya tentang manasik haji, rukun demi rukunnya. Orang tua itu menjawab setiap pertanyaan dengan rinci dan dia sandarkan pendapatnya kepada Hadits Rasulullah saw.
Setelah cukup dengan pertanyaannya, sang khalifah beranjak menuju tempat sa'i. Di tengah perjalanan sa'i antara Shofa dan Marwa, kedua pemuda itu mendengar seruan para penyeru, "Wahai kaum muslimin, tiada yang berhak berfatwa di tempat ini kecuali Atha' bin Rabbah. Jika tidak bertemu dengannya hendaknya menemui Abdullah bin Abi Najih." Seorang pemuda itu langsung menoleh kepada ayahnya sembari berkata, "Petugas Amirul Mukminin menyuruh manusia agar tidak meminta fatwa kepada seorang pun selain Atha' bin Rabah dan temannya, namun mengapa kita tadi justru datang dan meminta fatwa kepada seorang laki-laki yang tidak memberikan prioritas kepada khalifah dan tidak pula memberi hak penghormatan khusus kepada khalifa?"
Sulaiman berkata kepada putranya, "Wahai anakku, pria yang kamu lihat dan engkau melihat kami berlaku hormat di hadapanmu tadilah yang bernama Atha' bin Rabbah, orang yang berhak berfatwa di Masjidil al-Haram. Beliau mewarisi ilmu Abdullah bin Abbas dengan bagian yang banyak." kemudian melanjutkan, "Wahai anakku, carilah ilmu, karena dengan ilmu rakyat bawahan bisa menjadi terhormat, para budak bisa melampaui derajat para raja." (Disadur dari kitab Shuwaru min Hayati Tabi'in karya Dr. Abdurrahman Ra'fat Basya dalam Masrokan, Majalah Hidayatullah April 2015)
Adalah Atha' bin Rabbah, yang dalam status sosial dia termasuk orang rendahan bahkan pernah berstatus sebagai budak, tapi kemuliaannya menjulang tinggi. Apa sesungguhnya yang istimewa pada diri Atha' bin Rabbah? sementara di masa kecilnya, dia hanyalah seorang budak milik seorang wanita penduduk Makkah. Dia juga bukan sosok yang rupawan.
Yang istimewa pada diri Atha' adalah ilmu yang dimilikinya. Berkat ilmunya itu dia disegani dan dinanti fatwa-fatwanya. Itulah istimewanya ilmu, Dengannya orang biasa bisa berjaya. Rakyat bawahan menjadi bermartabat. Seorang bekas budak menjadi terhormat melampuai derajat para raja. Dan apa yang diraih Atha' bin Rabbah merupakan bukti kebenaran janji Allah swt dalam firman-Nya, ".....niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara mu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS Al-Mujadillah (58) ayat 11)
(Disarikan dari Masrokan dalam Majalah Hidayatullah, April 2015)
Jumat, 03 April 2015
"Allah Tak Pernah Mengundang Saya!"
Karena dipesan teman untuk mengambil laporan rutin usaha maka saya pun singgah di hachtery udang di daerah parengki kecematan Suppa kabupaten Pinrang, dalam perjalanan pulang sehabis memancing dan memakan hasil pancingan hingga perut pun membengkak karena kekenyangan dengan kadar full banget. Hiks! Setelah ngobrol ngalor-ngidul dan laporan pun sudah ada di tangan, saya lihat jam sudah menunjukkan 8.30 malam, walau hujan setengah deras mengguyur bumi parengki saya akan tetap permisi untuk melanjutkan perjalanan yang sisa beberapa ratus meter lagi. Tetapi sebelum kata izin untuk sebuah perpisahan terlontar dari mulut yang sudah dibasahi secangkir kopi mix serta satu gelas air aqua, tanpa ba-bi-bu masuk mobil minibus espass berwarna abu-abu mendarat di pelataran parkir. Sang tuan rumah menyebutkan nama yang sudah saya kenal lama dan lama tidak pernah ketemu.
Sang Tamu terakhir setelah saya di hatchery tersebut, katakanlah mr. X, tersenyum lebar melihat saya tentu dengan salam khasnya disertai jabat tangan yang kuat layaknya para pejuang yang seide dan sepemahaman. Sebagai basa-basi awal ketika jabat tangan penuh semangat tersebut saya sampaikan, 'waaahhhh, sudah lama tidak bertemu!" Beliau pun menjawab sambil tertawa renyah, "iyaaa, lama sekali tidak bertemu" Tidak berapa lama sang tuan rumah mengatakan kepada saya bahwa beliau juga mau berbudidaya udang vanname. Dikatakan seperti itu saya pun jadi teringat tentang cerita teman bahwa mr. X ini memang ada rencana untuk budidaya udang vanname di tambaknya di daerah Jampue. Tetapi berita itu sudah lama sekali saya dengar, jadi untuk menyambung pembicaraan, saya bilang, "ohhhh, yang di lokasi di Jampue itu?" mr X. langsung menangkis prekiraan saya dengan mengatakan, "tidaakkk, dekat sini, di lokasi bekas perusahaan dulunya!" Saya pun paham dengan lokasi itu.
mr X pun melanjutkan cerita bahwa selama ini sibuk sekali mempersiapkan lahan tersebut yang luasnya mencapai 7 ha, jarang keluar dan baru kali ini jalan ke hatchery. mr. X bilang, "saya semangat untuk bekerja karena saya terinspirasi ketika menangis di sisi Ka'bah sewaktu umroh beberapa waktu yang lalu. Saya ingin kembali lagi ke sana! makanya saya berusaha sekuat tenaga supaya usaha saya berhasil dan bisa kembali lagi ke tanah suci!" Luar biasa, sebuah pengalaman rohani yang justru mendorong orang berbuat lebih baik dari sebelumnya, dengan harapan yang baik dan bertujuan sangat baik dan benar!
Ibadah Haji dan Umroh saat ini menjadi trend bagi umat Islam. Seseorang yang mau melakukan ibadah haji secara aturan pemerintah dalam masalah biaya yang dikenal dengan ONH, maka orang akan menunggu hingga beberapa tahun untuk bisa berangkat bahkan ada di beberapa tempat menunggu hingga puluhan tahun. Lain dengan ibadah haji yang waktunya telah ditetapkan oleh agama dan biaya untuk itu diatur pemerintah, ibadah Umroh bisa kapan saja waktunya dan untuk biaya diserahkan kepada travel yang menyelenggarakan jasa untuk ibadah umroh. Sehingga bagi yang memiliki dana lebih umroh menjadi ibadah rutin entah tahunan, enam bulanan dan lain sebagainya.
Banyak cerita tentang ibadah haji dan umroh ini, yang disampaikan oleh yang pernah melaksanakannya. Entah itu cerita yang baik maupun yang tidak baik, artinya bahwa semuanya itu untuk pelajaran bagi yang lainnya. Seperti juga yang disampaikan mr. X kepada saya, bagaimana lika-likunya untuk mencium Hajar Aswad dan kerinduannya untuk kembali ke sana. Beliau bilang jangan sampai seperti temannya yang ketika mudanya banyak uang kemudian ketika sudah tua sudah tidak ada uang lagi, mengatakan dengan nada marah bahwa "kenapa Allah tidak mengundang saya ketika masih muda dulu, bahkan untuk pergi umroh setiap bulan pun saya mampu!" Subhanallah. Hanya sayang hingga akhir hayatnya temannya itu tidak pernah pergi sekali pun ke Tanah Suci.
Lain lagi cerita teman dari teman saya, dia heran melihat orang-orang begitu antusias untuk pergi ibadah umroh bahkan kadang hingga berkali-kali. Teman saya adalah orang yang sukses dalam kehidupan dunia. Penghasilannya per bulan bisa puluhan juta jadi untuk melunai biaya umroh yang berkisar 25 juta tidak ada masalah baginya. Secara fisik dia tidak memakai Hijab, penutup badan sebagaimana orang Islam yang sebenarnya. Dengan keheranannya, dia mencoba untuk melaksanakan ibadah umrah, hingga berulang-ulang juga. Tetapi apa yang dikatakannya, "baru pada umroh ketiga saya bisa merasakan nikmatnya ibadah umroh!" dan sejak itu, alhamdulillah, sudah memakai Hijab.
Dari dua kasus di atas, kepergian seseorang ke Tanah Suci baik untuk ibadah Haji atau Umroh, seperti ada misteri di dalamnya. Misteri itu kita kembali kepada Allah swt sebagai Yang Pengatur Kehidupan ini dan Yang Maha Mengetahui akan hati-hati manusia. Dalam masalah biaya, itu juga menjadi misteri Allah swt, karena banyak orang yang pergi ibadah Haji dan Umroh tanpa biaya sedikit pun, dan banyak fakta orang yang kaya yang kekayaannya bejibun tidak mampu untuk berangkat ibadah itu, dan banyak fakta orang yang sudah berkali-kali pun ibadah Haji dan Umroh tetapi tidak ada pengaruhnya dalam kehidupan keagamaan sehari-harinya, malas ibadah ke masjid, tidak bisa baca Al-Quran, tidak menjadi teladan bagi masyarakat ssekitarnya, tidak menyantuni anak yatim dan lain sebagainya. Na'udzubillahi min dzalika.
Semoga kita menjadi orang-orang yang diundang oleh Allah swt untuk mengunjungi Tanah Suci-Nya karena agama atau keyakinan kita dalam hati kita, walau secara materi menurut hitungan manusia tidaklah mungkin kita untuk menutupi biaya untuk pergi ke sana! Amin.
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."
Kami lah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akherat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.
Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Sang Tamu terakhir setelah saya di hatchery tersebut, katakanlah mr. X, tersenyum lebar melihat saya tentu dengan salam khasnya disertai jabat tangan yang kuat layaknya para pejuang yang seide dan sepemahaman. Sebagai basa-basi awal ketika jabat tangan penuh semangat tersebut saya sampaikan, 'waaahhhh, sudah lama tidak bertemu!" Beliau pun menjawab sambil tertawa renyah, "iyaaa, lama sekali tidak bertemu" Tidak berapa lama sang tuan rumah mengatakan kepada saya bahwa beliau juga mau berbudidaya udang vanname. Dikatakan seperti itu saya pun jadi teringat tentang cerita teman bahwa mr. X ini memang ada rencana untuk budidaya udang vanname di tambaknya di daerah Jampue. Tetapi berita itu sudah lama sekali saya dengar, jadi untuk menyambung pembicaraan, saya bilang, "ohhhh, yang di lokasi di Jampue itu?" mr X. langsung menangkis prekiraan saya dengan mengatakan, "tidaakkk, dekat sini, di lokasi bekas perusahaan dulunya!" Saya pun paham dengan lokasi itu.
mr X pun melanjutkan cerita bahwa selama ini sibuk sekali mempersiapkan lahan tersebut yang luasnya mencapai 7 ha, jarang keluar dan baru kali ini jalan ke hatchery. mr. X bilang, "saya semangat untuk bekerja karena saya terinspirasi ketika menangis di sisi Ka'bah sewaktu umroh beberapa waktu yang lalu. Saya ingin kembali lagi ke sana! makanya saya berusaha sekuat tenaga supaya usaha saya berhasil dan bisa kembali lagi ke tanah suci!" Luar biasa, sebuah pengalaman rohani yang justru mendorong orang berbuat lebih baik dari sebelumnya, dengan harapan yang baik dan bertujuan sangat baik dan benar!
Ibadah Haji dan Umroh saat ini menjadi trend bagi umat Islam. Seseorang yang mau melakukan ibadah haji secara aturan pemerintah dalam masalah biaya yang dikenal dengan ONH, maka orang akan menunggu hingga beberapa tahun untuk bisa berangkat bahkan ada di beberapa tempat menunggu hingga puluhan tahun. Lain dengan ibadah haji yang waktunya telah ditetapkan oleh agama dan biaya untuk itu diatur pemerintah, ibadah Umroh bisa kapan saja waktunya dan untuk biaya diserahkan kepada travel yang menyelenggarakan jasa untuk ibadah umroh. Sehingga bagi yang memiliki dana lebih umroh menjadi ibadah rutin entah tahunan, enam bulanan dan lain sebagainya.
Banyak cerita tentang ibadah haji dan umroh ini, yang disampaikan oleh yang pernah melaksanakannya. Entah itu cerita yang baik maupun yang tidak baik, artinya bahwa semuanya itu untuk pelajaran bagi yang lainnya. Seperti juga yang disampaikan mr. X kepada saya, bagaimana lika-likunya untuk mencium Hajar Aswad dan kerinduannya untuk kembali ke sana. Beliau bilang jangan sampai seperti temannya yang ketika mudanya banyak uang kemudian ketika sudah tua sudah tidak ada uang lagi, mengatakan dengan nada marah bahwa "kenapa Allah tidak mengundang saya ketika masih muda dulu, bahkan untuk pergi umroh setiap bulan pun saya mampu!" Subhanallah. Hanya sayang hingga akhir hayatnya temannya itu tidak pernah pergi sekali pun ke Tanah Suci.
Lain lagi cerita teman dari teman saya, dia heran melihat orang-orang begitu antusias untuk pergi ibadah umroh bahkan kadang hingga berkali-kali. Teman saya adalah orang yang sukses dalam kehidupan dunia. Penghasilannya per bulan bisa puluhan juta jadi untuk melunai biaya umroh yang berkisar 25 juta tidak ada masalah baginya. Secara fisik dia tidak memakai Hijab, penutup badan sebagaimana orang Islam yang sebenarnya. Dengan keheranannya, dia mencoba untuk melaksanakan ibadah umrah, hingga berulang-ulang juga. Tetapi apa yang dikatakannya, "baru pada umroh ketiga saya bisa merasakan nikmatnya ibadah umroh!" dan sejak itu, alhamdulillah, sudah memakai Hijab.
Dari dua kasus di atas, kepergian seseorang ke Tanah Suci baik untuk ibadah Haji atau Umroh, seperti ada misteri di dalamnya. Misteri itu kita kembali kepada Allah swt sebagai Yang Pengatur Kehidupan ini dan Yang Maha Mengetahui akan hati-hati manusia. Dalam masalah biaya, itu juga menjadi misteri Allah swt, karena banyak orang yang pergi ibadah Haji dan Umroh tanpa biaya sedikit pun, dan banyak fakta orang yang kaya yang kekayaannya bejibun tidak mampu untuk berangkat ibadah itu, dan banyak fakta orang yang sudah berkali-kali pun ibadah Haji dan Umroh tetapi tidak ada pengaruhnya dalam kehidupan keagamaan sehari-harinya, malas ibadah ke masjid, tidak bisa baca Al-Quran, tidak menjadi teladan bagi masyarakat ssekitarnya, tidak menyantuni anak yatim dan lain sebagainya. Na'udzubillahi min dzalika.
Semoga kita menjadi orang-orang yang diundang oleh Allah swt untuk mengunjungi Tanah Suci-Nya karena agama atau keyakinan kita dalam hati kita, walau secara materi menurut hitungan manusia tidaklah mungkin kita untuk menutupi biaya untuk pergi ke sana! Amin.
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."
Kami lah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akherat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.
Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Langganan:
Postingan (Atom)