Senin, 21 September 2015

Rahasia Indahnya Suara Azan dari Madinah

Reporter : Sandy | Minggu, 27 Juli 2014 07:07

Foto Ilustrasi Muadzin (YouTube)

Di antara karakteristik yang paling menonjol dan atribut dari azan Madinah adalah nada dan irama sang muadzin yang mendayu-dayu.

Dream - Azan atau panggilan untuk salat di Masjid Nabawi dikenal memiliki irama yang unik. Metode azan khas Madinah ini telah menjadi rujukan cara beradzan di seluruh dunia.

Seperti dilansir Makkah Daily, Di antara karakteristik yang paling menonjol dan atribut dari adzan Madinah adalah nada dan irama sang muadzin yang mendayu-dayu.

Azan pertama kali dikumandangkan di Masjid Nabawi oleh seorang budak merdeka bernama Bilal Bin Rabah pada zaman Rasulullah.

Salah satu muadzin saat ini yang dianggap sebagai mentor dan pakar terkemuka dari azan jenis ini adalah Sheikh Isam Bukhari, dari Masjid Nabawi.

Seorang peneliti azan, Mohammad Baksh, mengatakan fitur yang paling membedakan antara adzan Madinah dari Mekah adalah resonansinya.

Baksh menjelaskan ada melodi yang berbeda untuk azan Madinah saat muadzin mengucapkan ajakan salat.

"Banyak muadzin telah mewarisi adzan Madinah dari ayah mereka. Mereka sering ke masjid sejak masih anak-anak untuk belajar azan. Sehingga mereka banyak yang diangkat menjadi muadzin reguler sejak usia 15 tahun," kata dia. Baksh juga menyebutkan beberapa nama keluarga di Madinah yang anggotanya dikenal memiliki suara resonan, seperti Bukhari, Al-Hakeem, Al-Nu’man, Al-Najdi, Aldjouli, Al-Khashoggi dan keluarga Al-Afifi.



"Meski peran beberapa keluarga lainnya tidak sekuat dulu, sejumlah muadzin muda telah muncul. Seperti Abdulmajeed Al-Suraihi, Omar Sunbul dan Ashraf Al-Afifi yang telah mengadopsi ilmu azan Madinah," katanya.

Baksh mengatakan bahwa azan di Masjid Nabawi biasa dikumandangkan dari lantai lima menara masjid hingga tahun 1980, ketika tugas azan diemban oleh seorang muadzin.

Namun hal itu berubah seiring perkembangan zaman di mana banyak bermunculan muadzin-muadzin muda. Kini setiap muadzin mendapat giliran mengkumandangkan azan sekali dalam dua minggu.

"Guru muadzin, Abdulrahman Khashoggi, biasa menjadwalkan muadzin sedemikian rupa sehingga tiga muadzin selalu berada di tangan selama waktu salat," kata Baksh.

Adzan biasa dikumandangkan sesuai dengan jam matahari di Masjid Nabawi. Namun itu tidak digunakan lagi karena sudah digantikan dengan sarana modern untuk mengenali waktu adzan.

(Ism, Sumber: Saudi Gazette)
(http://www.dream.co.id/news/rahasia-indahnya-suara-adzan-dari-madinah-1407258.html)

Tidak ada komentar: