Merambah dunia dan akherat
(SALAH PAHAM DAN PAHAM SALAH)
Dalam acara sosialisasi transplantasi terumbu karang di sebuah desa yang berada di pesisir pantai hari jum’at kemarin (29/11-’13), pak Profesor mengatakan bahwa sumber masalah di dunia ini hanya ada dua, yaitu yang pertama Salah Paham dan yang kedua Paham Salah. Beliau pun mengaitkanya dengan kondisi terumbu karang terutama di lokal, nasional maupun internasional.
Sebenarnya bukan hanya Salah Paham dan Paham Salah yang saya petik dari acara sederhana tetapi bernilai luar biasa tersebut, masih banyak memori yang tersimpan yang smoga bermanfaat dilain waktu, terutama berhubungan dengan proses perbaikan baik itu yang berhubungan dengan alam maupun kehidupan manusia itu sendiri yang secara langsung memanfaatkan alam dalam proses menjalani kehidupannya.
Walau sang Profesor mengaitkan Salah Paham dan Paham Salah dengan perilaku nelayan dalam menjalani kehidupannya dengan proses kerusakan lingkungan terutama terumbu karang yang tanpa disadari nelayan justru akan mengakibatkan kerugian bagi nelayan itu sendiri di masa yang akan datang, saya mencoba berfikir dan mengaitkan Salah Paham dan Paham Salah dalam kehidupan manusia secara keseluruhan sesuai dengan kapasitas pemikiran saya sendiri.
Akibat dari Salah Paham dan Paham Salah adalah sama yaitu akan timbul konfik, walaupun intensitas dan kualitasnya kemungkinan tidak sama. Penanganan konflik karena Salah Paham akan lebih mudah dibandingkan penanganan konflik karena Paham Salah. Karena orang-orang yang terlibat konflik karena Salah Paham biasanya karena perbedaan pengetahuan atau pemahaman saja, beda denga orang-orang yang terlibat konflik karena Paham Salah, disamping karena pengetahuan atau pemahaman yang beda tetapi juga disertai dengan keyakinan. Seperti kita ketahui bersama bahwa masalah keyakinan adalah masalah yang cukup sulit untuk berubah, tetapi bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk berubah, diperlukan pemikiran dan hati yang bersih untuk merubah keyakinan.
Kalau kita telusuri jejak Salah Paham dan Paham Salah ini bahkan hingga awal kehidupan manusia, rupanya Salah Paham dan Paham Salah ini sudah sangat akrab dengan manusia di awal kehidupannya, bahkan muncul hampir secara bersamaan. Kita ingat bagaimana Allah swt menyampaikan ide untuk menjadikan manusia Khalifah di bumi. Kemudian seolah-olah malaikat protes , “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang menumpahkan darah di sana, sedang kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Sampai disini, malaikat nampaknya mempunyai pemikiran yang berbeda dengan Allah swt. Kemudian Allah menjawab keluhan atau protes malaikat itu dengan mengatakan,”Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” dan tentunya Allah swt memberikan fakta atau bukti dari kelebihan manusia (Adam as) dibandingkan malaikat. Malaikat pun akhirnya mengakui dan menyadari akan ke-Salah Paham-an nya terhadap Allah swt dengan mengatakan, “Maha suci Engkau tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh Engkau lah Yang Maha Mengetahui , Maha Bijaksana” (AQ surat Al-Baqoroh)
Lain malaikat, lain pula oknum jin, ketika Allah swt menyuruh semua makhluk untuk sujud kepada Adam as, ternyata ada oknum jin yang tidak mau mentaati perintah Allah swt tersebut, yang akhirnya disebut dengan iblis. Iblis mempunyai pemikiran atau pemahaman yang berbeda dengan malaikat, dia merasa bahwa bahan atau material yang menjadikan iblis sebagai makhluk Allah swt lebih baik dari pada bahan atau material yang manusia sebagai makhluk Allah swt, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Engkau ciptakan dia dari tanah.” (AQ surat Al-A’raf) Iblis tidak belajar dari malaikat, kalau hanya sekedar bahan atau material sebenarnya bisa saja malaikatpun mengatakan hal yang serupa tapi malaikat tidak melakukan hal itu. Dengan ke-Paham Salah-annya akhirnya iblis diusir oleh Allah swt. Akhirnya kita ketahui bersama bahwa Paham Salah nya iblis merusak tatanan yang ada waktu itu dan juga tatanan yang ada di dunia setelahnya. Melalui anasir-anasirnya iblis, penegakan kalimat toyyibah menemui tantangan dan hambatannya.
Tidak usah kita telusiri Salah Paham dan Paham Salah setelah setelah periode dialog Allah swt-malaikat-iblis, karena itu akan buanyak sekali kita temui. Jangankan setelah zaman itu, untuk saat ini pun kita akan menjumpai buaanyak sekali kasus Salah Paham dan Paham Salah, bahkan ada di sekeliling kita, dalam kehidupan sehari-hari kita, dalam pergaulan dan aktivitas kita dan boleh jadi dalam mimpi-mimpi kita.
Bagaimana supaya kita tidak berjebak dalam lingkaran Salah Paham dan Paham Salah? Belajar dari sikap malaikat adalah tentunya meningkatkan pemahaman kita dan diiringi dengan hati dan pemikiran yang jernih, apalagi jika berbenturan dengan Paham Salah, jangan-jangan justru kita terbelit dan terjaring dengan Paham Salah tersebut. Terlebih lagi Paham Salah yang ditebar pesonakan oleh iblis/syeitan merupakan sebuah profesi dengan kesadaran penuh dari iblis dan syeitan itu sendiri, sedangkan kadang orang yang sudah terjerat Paham Salah tidak menyadari bahwa dia berada dalam lingkaran Paham Salah, bahkan berani mati untuk Paham Salahnya tersebut.
“Dan (ingatlah) ketika syeitan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (dosa) dan mengatakan, “Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan sungguh aku adalah penolongmu” Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), syeitan balik ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, aku dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihat. Sesungguhnya aku takut kepada Allah swt.” Allah sangat keras siksa-Nya (AQ surat Al-Anfal ayat 48)
“Dan Syeitan berkata ketika perkata (Hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamupun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sungguh orang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.” (AQ surat Ibrahim ayat 22)
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar