"Saya ini bekas pimpinan perampok", salah satu kalimat dari H. Ero , "tapi saya kemudian tobat, dan berusaha untuk kebaikan di maysrakat, hingga saya bisa berhaji, di sini tidak boleh ada balo (minuman khas suku makassar yang bisa memabokkan) dan tidak ada bir". Dari kalimat ini saya jadi teringat dai Uje, yang mantan pemakai narkoba hingga bertobat dan menjadi dai yang jadi panutan hingga wafatnya.
H. Ero, umurnya mendekati 70 tahunan, di rumahnya lah saya tinggal semalam di pulau tanah keke kabuapaten takalar. tanah keke sendiri ditempuh dengan jolloro (sejenis perahu kecil ukuran 1 kali 7 meter) dari daratan takalar lama sekitar 30 menit. jarak tempuh ini sebenarnya tergantung kondisi musim yang mempengaruhi ombak dan arus di laut, teman bilang pernah menempuh hingga 1 jam perjalanan dengan ombak hingga di atas kepala!!!
H. Ero sendiri perawakannya cukup kecil dibandingkan badan saya yang memang kecil, tapi boleh jadi sebagai mantan pemimpin perampok, nyali-nya sungguh luar biasa, dan tentunya ilmu merampok yang mumpuni. kita ingat, sosok seorang preman di jakarta yang badannya kecil tapi sungguh dihormati dan mempunyai banyak anggota. sebenarnya badan saya agak lebih besar sedikit dan lebih tinggi sedikit dari H. Ero, masalah keilmuan, seperti ilmu matematika saya bisa (dulu), ilmu biologi saya juga tahu sedikit, bahasa inggris juga tahu sedikit, tapi saya tidak punya nyali untuk jadi ...perampok!!!
Salah satu sikap yang saya acungi jempol adalah mau bertobat dan menegakkan kebaikan di masyarakat untuk hal-hal negatif pada saat ini. Boleh jadi sikap seperti ini tidak semua orang bisa fikirkan dalam kondisi seperti itu. apalagi untuk orang-orang yang memang tidak mengenal Tuhan. (sedangkan yang mengenal Tuhan pun masih banyak yang menjadi ...."perampok"). "Sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya)" (84:14). Sikap H. Ero adalah sikap yang melihat sangat jauh ke depan, alangkah meruginya ketika dia meninggal masih dalam posisi sebagai perampok, pimpinan lagi!!!
Beliau bilang, ketika saya tanya masalah umurnya, saya mungkin tidak lama lagi hidup di dunia ini. Smoga Allah swt meneguhkan keimanan dalam diri beliau dan menghapuskan atau menutup segala kesalahan di masa lalu dengan kabaikannya selama ini, "agar Dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut Allah suatu keberuntungan yang besar" (48:5). Dan Smoga kita bisa mengambil pelajaran dari pengalaman H. Ero, masalah umur yang tidak pasti dan berapa banyak kebaikan yang telah kita torehkan dalam catatan kita. amin
Pagi ini, saya tinggalkan pulau dengan berbagai hal yang positif, lautan lahan rumput laut yang super luas yang tidak pernah saya lihat sebelumnya, jejeran tambak yang terbengkalai karena kurang menghasilkan, dan keheningan malam yang tidak kita sadari bahwa kita berada di sebuah pulau kecil yang dikelilingi laut serta tentunya sikap masyarakat pulau yang sangat baik, sehingga teman-teman saya yang nota bene berkulit putih dan berbeda keyakinan sudah dua tahun di sana membangun masyarakat yang seharusnya menjadi tugas yang berwenang!!!!
Pulau tanah keke, i will be back! (diiringi suara mesin yanmar dan goncangan kecil jolloro yang tidak seperti berangkat kemarin, dimana percikan air laut dari haluan membuat sekujur tubuh basah, seolah mandi bertahtakan baju kebesaran!!!) (mei 2013, FB)
===========
Allah swt berfirman, "Mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepadanya! Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Al-Ma'idah (5) : 74)
Rasulullah saw pernah bersabda, "Allah berfirman, "Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, lalu kamu berjumpa dengan-Ku tanpa menyekutukan sesuatu dengan-Ku, pasti Aku akan datangkan kepadamu ampunan sebanyak itu." (HR At-Turmudzi)
Rasulullah saw bersabda, "Sungguh jika seorang hamba melakukan kesalahan (dosa) maka dalam hatinya akan ada satu noktah hitam. Jika ia meninggalkannya, beristighfar dan bertobat maka hatinya akan kembali bersih. Namun, jika ia mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut maka noktah hitam itu akan bertambah banyak sehingga menutupi hatinya. Itulah ran yang disebutkan Allah, "Sekali-kali tidak (demikian). Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka." (QS Al-Muthaffifin (83) : 14). (HR At-Turmudzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar