Jumat, 19 Juni 2015

Es Krim dan THR

Si Bungsu, Khalifah Nurus Safira, 13 tahun, sekarang kelas 1 SMP naik ke kelas 2 SMP di SMP IT Wahdah Islamiyah, sebelum masuk bulan Ramadhan ini mengatakan sama saya, "Ayah, saya sudah hafal juz 30, belikan es krim ya?" Ups, saya kira mau minta yang luar biasa, tetapi walau pun begitu saya akan usahakan memenuhinya. Bukan berarti es krim juga bukan tidak luar biasa, dan supaya lebih puas maka saya akan belikan es krim literan/kiloan supaya dia makan es krimnya puas. Bagaimana pun hafal juz 30 adalah hal yang luar biasa dengan umur seperti itu dibandingkan dengan saya yang sudah setengah abad. Kurang lebih 10 tahun yang lalu, berarti sekitar umur 40 tahun, saya sudah bisa menghafalkan juz 30 itu. Tetapi karena kurang dipelihara sehingga banyak yang lupa lagi, terutama surat-surat yang panjang. hadeuh...

Tadi sore, di hari ke 2 puasa Ramadhan ini, ketika saya sudah kembali dari sholat Ashar, saya pun kembali membuka Al-Quran untuk meneruskan tadarusnya, dengan target bisa menyelesaikan 30 juz dalam bulan ramadhan ini. Alhamdulillah walau baru hari ke 2, saya sudah masuk di juz ke 4. Datanglah si bungsu dari kamarnya, melihat saya sedang tadarus al-Quran, dia tanya sudah juz ke berapa? saya karena sementara membaca di tengah-tengah ayat tidak langsung menjawab pertanyaan si bungsu itu. Karena tidak dijawab si bungsu melihat sendiri ke Al-Quran yang saya pegang. "Oh...juz 4" gumannya. Saya tanya sama dia, "memang sudah juz berapa?" Dia jawab, "sama sudah juz 4 juga", tetapi kemudian dia tanya, "Ayah dibaca juga artinya?" Saya bilang, "Tidak!" Dia pun berseru, "waaahh, kalau saya, saya baca artinya juga!' hhmmmm, saya fikir si bungsu memanfaatkan benar liburan kali ini dengan tadarus Al-Quran dengan membaca juga artinya.

Malam ini, waktu sudah menunjukkan jam 10 malam lebih, ketika saya masih di hadapan laptop, si bungsu pun mengatakan pada saya, "Ayah, kalau saya menyelesaikan tadarus al-Quran, minta THR ya?" He-he.... sudah biasa begitu, tahun-tahun sebelumnya anak-anak saya suka meminta THR kalau puasanya tidak bocor atau full satu bulan penuh. Tetapi itu tidak bisa dilakukan lagi karena si bungsu pun tahun ini sudah datang penyakit bulanannya, menstruasi. Jadi puasanya pasti tidak akan bisa full karenanya. He-he.... dia berfikir untuk mendapatkan THR, ada cara lain yang bisa dilakukannya, dan hafalan atau tadarusan bagi saya adalah hal yang luar biasa. Saya pun akan dengan bangga memberikan THR tersebut. Semoga....Insya Allah.

Tidak ada komentar: