Sabtu, 06 Juni 2015

Kemampuan bela diri seorang pemimpin

Kalau kita suka nonton acara te-pe yang khususnya disiarkan oleh ANTV, mulai dari Mahabarata, kejayaan Mahabarata, Asoka, Jodha Akbar, King Sulaiman yang sekarang berjudul Abad kejayaan dan mungkin yang lainnya, yang intinya semua menceritakan tentang Hebatnya seorang Pemimpin. Dimana semua pemimpin yang digambarkan sebagai Raja atau Kaisar, mereka semua rata-rata mempunyai kemampuan dalam hal ilmu beladiri, seperti kemampuan berperang dengan pedang, panah, gada dan lain sebagainya. Tetapi walau begitu, tetap harus diiringi kemampuan intelektual dari sang pemimpin dalam memimpin kerajaannya atau dinastinya.

Dan kewajiban sang Raja atau Kaisar untuk melatih keturunannya kemampuan-kemampuan seperti itu, kita lihat bagaimana pandawa dan kurawa dikursuskan ke para ahli seperti pendeta dorna, king sulaiman menyuruh anak-anaknya untuk belajar ilmu pedang begitu pula jalaluddin akbar kepada anak-anaknya khususnya pangeran calon pengganti dirinya.

Tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi senjata dari senjata konvensional seperti pedang, panah, meriam kecil menjadi senjata-senjata modern saat ini, mulai dari pistol, senjata laras panjang, manual dan otomatis bahkan bom nuklir hingga zat-zat kimia berbahaya dan bakteri atau virus bisa dijadikan senjata saat ini. Sehingga kemampuan beladiri seperti yang digambarkan oleh cerita-cerita yang ditampilkan ANTV menjadi tidak lagi penting saat ini. Kemampuan Intelektual kepemimpinan lebih diperlukan pada saat ini. Disamping itu karena perkembangan zaman pula track record menjadi penting pula terutama berhubungan dengan moralitas dan pencitraan si pemimpin.

Hanya memang mencari sosok yang sempurna untuk seorang pemimpin pada saat ini tidak mudah dan boleh jadi suatu yang mustahil. Dalam berbagai kompetisi kepemimpinan, bukanlah sosok yang sempurna yang dicari tetapi seseorang yang terbaik dari yang baik-baik atau bahkan seseorang yang baik dari yang tidak baik. Untuk itulah diperlukan orang-orang hebat yang melingkari kepemimpinan yang akan membantu seorang pemimpin yang akan membantu selama proses menjadi pemimpinnya. Sosok-sosok dibalik layar inilah sebenarnya penampakan pemimpin yang muncul di depan layar. Pemilihan orang-orang hebat dibalik layar inilah yang juga akan menentukan pencitraan seorang pemimpin. Karena merekalah yang akan memberikan masukan-masukan dari permasalahan yang ada. Tapi perlu diingat pula bahwa sosok-sosok dibalik layar ini juga, walau orang-orang hebat dalam bidangnya bukanlah pula sosok yang sempurna.

Jadi kalau hanya sekedar lupa atau tidak tahu suatu pengetahuan siswa-siswa kelas menengah apalagi kalau itu masih jadi perdebatan, dan itu juga tidaklah penting-penting banget yang akan meruntuhkan negara yaaa......tidak usah diperpanjang walau mungkin kita tertawa karena nya! Urusan PSSI mungkin lebih penting karena menyangkut hobi mayoritas masyarakat Indonesia (he-he.....setidaknya itu menurut saya, mas bro!)

Tidak ada komentar: