Jumat, 26 Juni 2015

Pengecoh

Layaknya ujian siswa-siswi dengan metode soal pilihan berganda (multiple choice). Sang pembuat soal, menyiapkan pilihan jawaban yang diantaranya terdapat pengecoh, bahkan karena pilihan yang benar itu hanya satu, pengecohnya lebih banyak hingga 3 sampai 4 jawaban. Pengecoh ini kadang sifatnya kasar atau bertolak belakang dengan jawaban sebenarnya kadang juga mirip-mirip sehingga membuat siswa-siswi menjadi mumet dibuatnya.

Dalam kehidupan ini pun, terutama berhubungan dengan keyakinan beragama kita (Islam) pengecoh pun banyak sekali ragamnya. Mulai dari yang kasar-kasar dan kasat mata hingga yang halus-halus membutakan mata. Sang Syeitan sebagai pembuat pengecoh sungguh luar biasa pinternya. Bukankah kemusyrikan itu awalnya dihembuskan dengan seolah-olah sebagai jalan agama. Hal ini terjadi di zaman Nabi Nuh as, karena penghormatan kepada orang-orang yang saleh (ulama) dibikinlah ornamen-ornamen (entah patung atau gambar) untuk mengingatkan anak cucunya akan kesalehan nenek moyang mereka. Hingga lama-lama dari sekedar penghormatan biasa menjadi sesuatu yang berlebihan hingga menimbulkan kemusyrikan di dalamnya. Tetapi yang mereka yakini bahwa hal itu adalah perintah agama, apalagi di dukung oleh para pemimpin mereka.

Akhir-akhir inipun kita dihadapkan kepada pilihan jawaban pengecoh, mulai yang halus hingga yang kasar. Kata ulama yang benar-benar ulama, mulai dari yang salah secara syariat hingga sesat menyesatkan dalam aqidah.

Di bulan suci Ramadhan ini, yang salah satunya sebagai bulan pendidikan (syahrul tarbiyyah), semoga kita bisa mendulang ilmu untuk bisa membedakan mana pilihan jawaban yang benar dan mana pilihan jawaban pengecoh, sehingga kita tidak terkecoh yang akan mengakibatkan kerugian di dunia dan di akherot.

"Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah." mereka menjawab, "(Tidak) Kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami (melakukannya)." Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk." (Al-Baqoroh : 171)

Tidak ada komentar: