taapiiiii....., kalau sudah yakin akan terlihat, kenapa juga harus tetap rukyat ya? apalagi dengan cuaca di musim kemarau ini, cuaca cerah tidak berawan, jika ada awan juga paling awannya tiiipiiisss setipis sutera. ohhh.....barangkali untuk sekedar memenuhi falsafah haqqul yaqin toh! (tidak masalah berapa pun dana untuk itu, karena memang itu kewajiban penguasa toh! dan sudah dianggarkan sebelumnya).
taapiiii....., kalau sudah yakin terlihat karena derajatnya memungkin untuk itu dan kemudian awan tebal dimana-mana sehingga secara merata di penjuru tanah air dan udara tidak terlihat itu sang bulan. yaaa...sesuai sejarah, tetep juga itu disahkan bahwa bulan nongol walau tidak tertenjo (terlihat!) (tidak masalah berapa pun dana untuk itu, karena memang itu kewajiban penguasa toh! dan sudah dianggarkan sebelumnya). dengan judul melihat bulan yang tidak terlihat! ketuk palu : Sah!
Untuk itu..... kamu! kamu! kamu! iya kamu! kalau kagak ada elmunya, baik itu elmu dunia (iptek) dan elmu agama, jangan banyak bacot alias banyak ngomong, yang akan bikin dunia persilatan akan semakin kacau beliau, perbaiki saja kepatuhan kamu! kamu! kamu! iya kamu! kepada 'ulama (huruf u-nya pakai ngain yo!) dan umaro! taapiii......, untuk sekedar bincang-bicang dengan teman dan konco mu yaa....boleh-boleh saja, di warung kopi, warung buncit, cafe, mall, media sosial (bertuit di twiter, berkoment di facebook atau lainnya) atau......di tempat tidur pun boleeehhhhhh......!!!!
Untuk itu.....aaahhhhh sudah lah! selamat saja, berlebaran ya!
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing pada garis edarnya" (Al-Quran surat Al-Anbiya : 33)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar