Sejak dirilis Rasulullah saw melalui Bilal bin Rabah ra. 14 abad yang lalu, adzan sudah merupakan syiar Islam, bukan hanya sekedar pemberitahuan masuknya waktu shalat. Sudah banyak cerita atau fakta orang masuk Islam karena awalnya hanya mendengar kumandang adzan.
Dengan kalimat-kalimatnya yang sederhana, kumandang adzan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan oleh anak-anak kecil sekalipun. Ditambah dengan alunan irama adzan kadang membuat orang terhanyut ke dalam suasana ruhani yang dalam. Apalagi disabdakan oleh Rasulullah saw, kalau adzan dikumandangkan syeitan akan lari tunggang langgang. Terkadang juga untuk menumbuhkan jiwa keislaman pada anak-anak diadakan lomba adzan. Apalagi dikatakan dalam hadits lain bahwa orang yang mengumandangkan adzan kedudukannya lebih tinggi dari imam shalat.
Tetapi walau kalimat-kalimat adzan sangat sederhana, saat ini terkadang ada orang tidak memperhatikan aturan pembacaan kalimat adzan dengan benar. Mereka mengumandangkan adzan karena hanya dari mendengar dan tidak mempelajarinya. Karena kumandang adzan menggunakan bahasa Arab, tentu aturan-aturan pengucapan huruf (makhroj) dan tatacara membaca (tajwid) juga harus benar!
Dari pengalaman selama ini, yang lebih parah adalah banyak dari kita tidak bisa membedakan mana adzan yang benar dan yang belum sempurna. Sehingga kadang saya menyampaikan bahwa tidak perlu lagu dan panjangnya suara, tetapi benarnya pengucapan kalimat adzan itu sendiri.
Semoga kita semua mengetahui ilmu tentang adzan itu, sehingga mampu mengucapkan atau mengumandangkannya dengan benar! Amin
============
Kisah Bilal dan Azan Terakhirnya
Reporter : Sandy | Selasa, 3 Maret 2015 06:14
http://www.dream.co.id/jejak/kisah-bilal-dan-adzan-terakhirnya-150302p.html
==============
Salah satunya:
http://www.dream.co.id/orbit/takjub-suara-azan-di-india-wanita-ini-mantap-menjadi-muslimah-150826v.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar