Minggu, 02 Agustus 2015

Sedikit tentang kata "WAHABI"

Menurut Buya Hamka : Di zaman kita ini, kata "WAHABI" adalah julukan bagi kaum muslimin yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. "WAHABI" adalah julukan yang diberikan kepada kaum muslimin yang mendakwahkan tauhid, melarang kesyirikan, mengajak kepada sunnah, anti kepada bid’ah.

Menurut Syiah (dari apa yang saya alami) : WAHABI adalah orang atau kelompok yang menolak syiah dan ajarannya!

Menurut saya dan anda? Mari kita belajar lebih dalam lagi! Sehingga menjadi lebih jelas apa itu WAHABI!

========



(Status Ary Sanjay shared Ratu BalQies's photo di fb)
Ratu BalQies
Buya Hamka
Bercerita Tentang Wahabi
------------------------------------------

Mengutip tulisan Prof. Dr. Hamka dari salah satu bukunya, di mana beliau membahas tentang WAHABI

[Buku “Dari Perbendaharaan Lama” karya Prof. Dr. Hamka, cetakan III, Penerbit Pustaka Panjimas. adalah buku yang bertemakan sejarah. Di beberapa tempat di dalam buku ini, Buya Hamka membahas tentang Wahabi.]

Beliau Menulis :
Di zaman kita ini, kata "WAHABI" adalah julukan bagi kaum muslimin yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. "WAHABI" adalah julukan yang diberikan kepada kaum muslimin yang mendakwahkan tauhid, melarang kesyirikan, mengajak kepada sunnah, anti kepada bid’ah.

_________________

Mari kita baca tulisan Buya Hamka berikut ini. Beliau menulis dalam bukunya halaman ke 34 :

"Pada zaman Amangkurat IV, dengan kehendak Belanda diusirlah beberapa Muballigh Wahabi yang datang ke Jawa hendak mengajarkan Islam yang bersih kepada penduduk. Bahkan Amangkurat sendiri pun tertarik pada ajaran itu. Begitu pun keturunannya Pangeran Abdul Hamid Diponegoro, terang-terang hendak mendirikan Kerajaan Islam, dengan beliau sendiri menjadi Amiril Mukminin di tanah Jawa. Beliau ganti pakaian Jawa Lama dengan jubah dan serban. Maksud beliau niscaya akan berhasil, seandainya Kompeni tidak campur tangan.”

Di halaman 62 beliau menulis :

Tentang Tuanku Imam Bonjol :
"Dia mencampungkan diri ke dalam gerakan Paderi, setelah sampai seruan Tuanku Nan Renceh dari Kamang ke Bonjol. Dan Tuanku Nan Renceh menerima pula pelajaran itu daripada tiga Tuanku yang pulang dari Makkah, membawa pokok pelajaran Tauhid yang suci bersih, menurut pandangan Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab (Wahabi).”

Di halaman 96 beliau juga menulis :

"Ketakutan Belanda itu bertambah lagi karena abad ke -19 sudah datang gerakan agama Islam yang militan langsung dari Makkah, menggerakkan umat Islam dan membangkitkan semangat Tauhid di alam Minangkabau.

Belanda yang lebih tahu daripada orang Minangkabau sendiri apa artinya Islam yang murni, karena mendapat advis dari ahli-ahli Orientalis tentang semangat Islam, melihat bahwa kemajuan gerakan Islam yang timbul di Padang Darat itu akan sangat berbahaya bagi rencananya menaklukkan seluruh Sumatera. Belanda telah mengetahui bahwa gerakan Wahabi di Tanah Arab, yang telah menjalar ke Minangkabau itu bisa membakar hangus segala rencana penjajahan, bukan saja di Minangkabau, bahkan di seluruh Sumatera, bahkan di seluruh Nusantara ini."

Silahkan Anda baca kembali di ebooknya, dimana Buya Hamka banyak bercerita tentang WAHABI di dalam bukunya.

Download EBOOK / PDF buku
"Dari Perbendaharaan Lama"
Karya Prof Buya Hamka
Di sini :
https://drive.google.com/…/0B2Tunyuiwj4nZzZua0Q3SEFzM…/edit…

__________________

Dikutip Dari :
http://nafas-diri.blogspot.com/…/buya-hamka-bercerita-tenta…

Tidak ada komentar: